Thursday, December 31, 2009

TAHUN BARU 2010 RAJA MAJAPAHIT DI BESAKIH

31-12-2009 Suasana Puri Surya Majaphit Jimbaran Bali Sangat Ramai, Kelihatan banyak Orang melakukan Kegiatan Acara Ritual untuk Pergantian tahun dari 2009 ke 2010, Kelihatan Raja abhiseka majapahit Sri Wilatikta brahmaraja XI Menyerahkan Keris Empu Gandring kepada GRP Prawirodipoero untuk dibawa ke Pura Besakih dimana di Pura ini terdapat Pelinggih Empu Gandring Pembuat Keris tersebut.

Dengan diiringi Barongsai, Gamelan Bale Ganjur berangkatlah Keris dan Tombak Tombak Pusaka Majapahit, Tak Lupa Simbol Matahari Surya Majapahit menuju Pura Besakih di lereng Gunung Agung pagi pukul 10 WITA yang cerah itu. Menyusul jam 16 WITA Mobil Kawal Polisi Daerah [POLDA] XI Bali dengan Sirine Meraung raung membelah Kemacetan  jalan Raya di Bali menjelang Tahun Baru 2010 mengawal Mobil Mercy Hitam yang ditumpangi Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta Brahmaraja XI juga menuju Pura Siwa Buda terbesar di Nusantara yang tetap di Upacarai sejak Zaman majapahit Besakih untuk mengikuti acara SHANTI PUJA WANTI WARSA  "PEMUJAAN AKHIR TAHUN UNTUK KEDAMAIAN DUNIA", Jalanan yang macet tidak menjadi masalah Mobil Kawal Patroli POLDA Bali cukup gesit mencari Jalur agar tetap jalan dengan mengusir Mobil didepannya untuk minggir, Lampu merah pun tak menjadi halangan Bagi Rombongan Sang Raja agar bisa tiba dan Upacara tepat pukul 18 WITA,


Benar juga Tepat jam 18 Pria Ber Udeng Merah, Saput Merah dan Sarung merah Brahma ini Turun dari Mobil Hitam Compressor E200 yang disopiri Djoko Tole tepat ditangga Pura Besakih Waktu itu suasana Hujan Gerimis, Sang Raja Majapahit Masa Kini ini, dengan tenang mencabut Keris nya mengarahkan ke Langit dengan membuat Tulisan Swastika kekiri dan kekanan Simbol Budha dan Hindu masa kini, diteruskan membuat Tanda Palang di Tanah, Hujan pun berhenti "Tadi Sudah Hujan jadi nanti malam biar tidak Hujan agar Upacara Sukses, Kita kalau mencintai Alam pasti Alam pun mencintai kita" Ucap Sang Raja yang masih membujang hingga kini untuk menjaga Kesuciannya agar bisa Dekat dengan Leluhurnya dan menyelamatkan Rakyat nya yang Percaya tanpa memikirkan Imbalan apapun.

Dua Orang Gadis Siswa Hindu Kemudian membawakan Pratima Ratu Mas dan Dua Barongsai Kecil didalam Pelangkiran diatas Kepalanya mengikuti Pria yang akrab dipanggil Hyang Suryo dengan di Payungi Tedung warna Merah Brahmaraja susun Tiga kiri kanan Tedung Putih dan Kuning, Dengan di dahului dua Barongsai Merah Putih Sang Raja berjalan diiringi Pasukan Majapahit lengkap Persenjataan Tombak Kembar Zaman majapahit Asli milik Pengawal Raja yang berbaris jajar dua, Juga Para Mahasiswa Mahasiswi Universitas Mahendradata, Putra Putri Kampus, Teruna teruni Bali, Siswa Siswi Bali, Para Pengurus World Hindu Youth Organization dan Masyarakat Jawa dan Bali, Nusantara serta Dunia  tanpa membedakan Suku, Ras dan Agama berbaris menuju Pelinggih Brahmaraja dan Permaisurinya ratu Mas Leluhur dari Sri Wilatikta Brahmaraja generasi ke XI ini, Tiap memasuki Pintu Pintu Agung Sekat Pura Tak lupa Sang Raja yang ber Abhiseka Sri Wilatikta Barahmaraja XI menggoreskan Keris Pusaka majapahit nya ke Tanah membuat tanda Silang Hingga Langit yang gelap menampakkan Biru nya serta kerlap Kerlip Bintang Sore Dan Rembulan diufuk Timur yang memang Kebetulan Hari Purnama Tersenyum memandang Sang Narendra Utama dengan Sinar Sidhi nya yang Keemasan mengusir Awan Gelap dan Setibanya di Pelinggih Ratu Mas Pratima Ratu Mas diletakkan di Dalam Gedong Meru Tumpang III sedang Barongsai Kecil diletakkan di kiri kanan bawah Gedong dan Sang Raja Generasi XI melakukan Sembah Sungkem kepada Leluhur Ibu Kawitannya dari China Ratu Mas kemudian dilakukan Do'a bersama,

Tiba Tiba semua Gadis Menari nari secara tak Sadar mengikuti Irama Gamelan Pimpinan Komang Subagia dari desa Tegak Kelungkung yang bertalu talu, Makin cepat Irama Gamelan makin Cepat Tarian masal meliuk liuk, Hal ini Sungguh sangat mengherankan, Inilah bukti bahwa Ratu Mas Magelung yang bagi Orang China juga Indentik dengan Dewi Kwan Im yang juga disebut Sang PENARI Turun bersama Pengiringnya Menari, Jadi Tarian ini tanpa disadari Oleh Para Mahasiswi dan Siswi yang bukan Penari tapi kondisi Trans mereka bisa Menari dengan seragam dan Sempurna, ini membuktikan Leluhur ada setelah Pratima Ratu Mas diletakkan dan bersemayam di Meru Pelinggihnya ucap Brahmaraja XI dengan Serius dan Yakin bahwa Para Leluhur datang menyambut Kedatangan Keturununannya yang membawa Sesaji Lengkap berupa Tumpeng Putih Kuning dan dikemas dengan Sesaji Bali Tatacara Siwa Buda, Juga Musik nya pun Siwa Buda yaitu Musik Barongsai China [Buda] dan Bale Ganjur [Siwa] inilah yang membuat Para  leluhur Siwa Buda Langsung Turun membuktikan kalau Beliau Ada dan Melinggih di Pelinggihnya yang selalu di Upacarai sejak didirikan 1343 oleh Para Kerabat Majapahit dibawah Pimpinan Arya Damar dan Gajah Mada dan di Lestarikan Keturunannya di Bali hingga kapanpun. Demikianlah Acara Ngalinggihan Ratu Mas di Pelinggihnya dan Beliau sudah mau Melinggih dibuktikan dengan Tarian Trans tadi, Ini juga membuktikan betapa Sakral Tempat ini yang jarang dimasuki sembarang Orang, sebab Pengunjung kalau berdo'a cukup di Penataran Agung Padma Tiga paling bawah yang dibuat di Era Orde Baru yang asalnya hanya Onggokan Batu Kuna cerita Dewa Mardiana kepada Brahmaraja XI lalu dibuat Padma Megah 3 Buah melambangkan Brahma, Wisnu dan Siwa Tapi ada juga Kelompok Aliran Hindu yang menyebut lain, Jadi hal ini agak Aneh, Hanya Brahmaraja XI yang langsung naik keatas menuju Pelinggih Brahmaraja Wisesa dan Ratu Mas Magelung [Rambutnya di Gelung seperti Dewi Kwan Im] yang Jarang diketahui Orang awam tanpa melalui Penataran Agung Padma Tiga karena Beliau Adalah Keturunan ke XI Brahma Wisesa sendiri.

Jam 22.00 menyusul Rombongan Rektor Universitas Mahendradata DR Gusti Arya Wedakarna, Langsung melakukan Sembah kepada Leluhur Putri Ratu Mas untuk Persatuan Majapahit Pusat dan Bali, di Susul Upacara memberi Taksu Topeng / Tapel Gajah Mada dan Kebo Iwa yang di Bawa Sang Rektor agar Jawa Bali tetap bersatu, Brahmaraja XI dengan diiringi Gamelan Bale Ganjur dan Barongsai menuju Pelinggih Ratu Ibu Mas Magelung dari Pelinggih Meru Tumpang XI Brahma Wisesa tempat Beliau Meditasi sebelumnya dan langsung duduk disebelah Pemuda Terpandai dan Rektor Termuda di Dunia ini, Kembali Acara Mencekam Seorang Pendeta Budha Wanita Kapeselang dan mengumumkan Brahmaraja adalah Pemersatu disusul Semua Pengawal Majapahit juga Kapeselang dan meneriakkan "MERDEKA" dan Mangku Budhi tanpa sadar mencuci Kaki Brahmaraja XI dan Sang Mangku malah Trans dan jatuh tertelungkup mencium kaki Sang Brahma hingga tak sadarkan diri dan diangkat oleh Mangku yang lain untuk di Tirta agar Sadar disusul banyak Putra Putri yang berebut menyalami dan menyentuh Kaki Sang Raja, dan Upacara Menaksu Dua Topeng / Tapel inipun sekaligus Meng-Abhiseka Wedakarna dengan Nama Abhiseka Sri Wilatikta Tegeh Kori Kepakisan Sebagai Raja Majapahit Bali Dengan Menumpangkan Keris Pusaka Andalan Majapahit "'SAPTA RESHI"" yang juga disebut Keris Tri Sadaka ke Kepala Wedakarna dan kedua Tapel, disaksikan Para Leluhur Majapahit yang Turun, bagi yang tidak bisa melihat Turunnya Para Leluhur karena bukan Orang Suci, Mereka pun Percaya karena melihat dengan Mata Kepala Sendiri Para Pendeta Siwa dan Budha dan Sebagian besar Pengunjung Kapeselang / Karauhan / Raganya dipinjam Ida Bhatara dan Bhatari pada Menari bahkan di Foto Digital muncul 2 Naga diatas Kepala Orang yang Kapeselang [di Tampilkan] Seorang Siswi Bernama Tika yang sebelum ke Besakih sudah Mimpi Kepalanya dililit Naga, Bahkan Mangku Budhi yang baru Mencuci Kaki Brahmaraja XI Menari nari dengan Kaki Satu Posisi Aqintia hingga beberapa saat lalu  berdiri kaku seperti Patung Aqintia sampai tiga Orang mengangkat Tetapi Sang Mangku tetap kaku dan akhirnya direbahkan dan diberi Tirta agar sadar dan menari lagi, diikuti Pengunjung lain  pada Menari yang aneh Istri Jero Gede Dalem Tarukan Gede Susila Gusti Ayu Rukmini yang Sarjana Ekonomi dan Hukum malah ikut Kapeselang / Kerauhan dan Menari diikuti Mahasiswi Arum Buwana, Kartika Giri, Bayu Permana dll, dan mengucapkan Selamat atas Pengesahan Abhiseka Sri Wilatikta kepada Keturunan Tegeh Kori Raja Bali ini, Sejak 1 Januari 2010 Maka Sah lah Sri Wilatikta Tegeh Kori sebagai RAJA MAJAPAHIT BALI selanjutnya Acara Darma Wacana dari Brahmaraja XI dimana disebutkan Bahwa Yang Tua akan segera minggir untuk digantikan yang Muda, Janganlah generasi Tua dan serakah bercokol terus, berilah kesempatan yang Muda untuk dipercaya kalau BISA memimpin Bangsa ini sesuai Bidangnya disambut tepuk Tangan Pengunjung yang rata rata Generasi Muda,

Juga di Singgung Tentang Presiden Gus Dur yang sudah membuka Pasung Acara Budaya China yang menyatu dengan Bali sejak Dahulu, Hingga Barongsai Penjaga "Penolak Bala "bisa di hidupkan lagi " [Sayangnya 2 Barongsai dari Batu yang menjaga Pintu Meru Tumpang XI Brahmaraja sudah hilang, padahal Tahun Baru 2009 masih ada] Lihatlah Kesatuan Siwa Buda sudah terlihat di Depan Pelinggih Siwa Buda Majapahit dengan bersatunya Bale Ganjur dan Barongsai untuk Menghibur Leluhur Yang Siwa Buda dan terbukti Beliau senang dan langsung Turun menerima kedatangan kita" di Tambahkan Bali kalau Upacara selalu menggunakan Uang China Kuno inilah Bukti bahwa Leluhur Putri kita dari China yang ber Ageman Buda dan Adat Majapahit memanivestasikan Leluhur Putri Yulan dengan Dewi Titisannya yaitu Ratu Mas atau Dewi Kwan Im, Kan Ratu Mas atau Dewi Kwan Im itu Perantara Manusia Hidup dan Budha, Jadi Siwa Budha adalah Kesatuan, Buda tidak mengakui Siwa bukan Buda, sebaliknya Siwa tidak mengakui Buda bukan Siwa Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa inilah kutipan Lontar Sutasoma yang digali Bung Karno Pendiri RI untuk Dasar negara kita yaitu PANCASILA, yang sejak 1965 tidak di Pakai secara benar, Hingga Adat Leluhur Ibu dari China dihapuskan diganti Adat Islam Arab yang sangat bertentangan dengan Adat kita yang memuja Leluhur dengan Tuduhan Adat China Komunis tidak ber Tuhan, Untung Bali tidak terpengaruh adatnya dari Dahulu tetap lestari dan Pelinggih Ratu Mas ini tetap Abadi berdiri Tegak selama 666 tahun tidak dihancurkan seperti di Jawa oleh Islam, memang Orang nya bisa berubah seperti 1965 umur nya 10 tahun, dan 2010 ini kan 60 tahun Jadi Perubahan selama 50 tahun lalu tidak mengenal Barongsai dan dianggap Asing karena adat China yang diberangus sejak 1966 itu sangat kita maklumi dan Sadari hingga Nama Bung Karno Pendiri RI pun mau dihapus dari Sejarah, tapi untung Mereka masih tahu kalau ini Pelinggih Ratu Mas yang bahaya kalau sudah tidak tahu Pelinggih Leluhurnya dan tidak kenal Nama nya, yang penting Generasi mendatang tentunya sudah bisa berpikir Seperti Gus Dur yang Wafat kemarin sudah berpikiran Maju membebaskan kembali Adat Budaya Ibu dari China hingga kita bisa menikmati serta Leluhur pun Senang karena GARWO adalah Sigaran ne Nyowo menurut Jawa Kuna,

Jadi Istri itu adalah Separuh / Belahan / Sigaran Jiwa jadi tidak boleh dipisahkan yang diwujutkan Bapak / Purusa / Lingga adalah Siwa dan Ibu / Predana / Yoni adalah Buda Dewi Kwan Im Ratu Mas, Inilah kepandaian Lawan Majapahit, dengan memecah Belah Leluhur Putri dan Lanang menjadi Agama Budha dan Agama Hindhu yang memuja Hyang Widhi / Tuhan / Allah yang satu seperti Islam agar kita jadi Bangsa yang bodoh tidak mengerti Leluhur Sangkan Paraning Dumadinya, dan Keturunannya itu selalu pada Cerai.[TV] malah Istri yang Sigaran Nyawa dikontrakkan Orang Arab [TV], dan marilah kita do'akan Gus Dur yang sudah membuka jalan Persatuan biarpun dihambat Orang yang anti Persatuan dan Pancasila Dasar Negara RI karena Takut bila rakyat bersatu dan Mengerti apa itu Pancasila Warisan Majpahit yang dianggap Kafir mereka yang Dajjal ngaku Islam anti Persatuan dan suka Menumpas Kafir dan Adat China Buda akan kalah tidak bisa mencengkram Negri ini dengan Ajarannya yang bertentangan Bumi dan Langit dengan Adat kita.

Demikianlah Acara Tahun Baru 2010 Raja Abhiseka Majapahit masa Kini telah juga Meng Abhiseka Raja Majapahit Bali dengan Abhiseka Sri Wilatikta maka kini ada dua nama Wilatikta yaitu Sri Wilatikta Brahmaraja XI Raja Majapahit Masa Kini dan Sri wilatikta Tegeh Kori Raja Majapahit Bali yang juga Rektor  Universitas Mahendradata yang didirikan Bung Karno 1963 dengan nama "'MARHAEN"" juga Sang Rektor adalah DOKTOR termuda dan Pemuda Terpandai di Dunia [26 tahun] yang juga President World Hindu Youth Organization, bahkan Adik Perempuan Sang Rektor Gusti Ayu Diah Werdhi juga berpredikat DOKTOR Ilmu Pemerintahan Wanita Termuda di Dunia yang di Wisuda pekan silam [Bali Pos] Jadi tidak salah Raja majapahit Masa Kini meng Abhiseka Pemuda Ganteng berpostur Tinggi yang juga Keturunan Raja Bali Zaman Majapahit yang ber Otak Briliant dan diakui Dunia ini Menjadi Raja majapahit Bali {Bali bahasa Jawa bisa diartikan Kembali}

SELAMAT TAHUN BARU 2010 Semoga Perubahan Baik akan menyertai Negri ini yang sudah Porak Poranda, DPR dan Presidennya sibuk ngurusi Century semoga berakhir sebaik mungkin dan memuaskan Rakyat dan Pemerintahannya SEMOGA, Pukul 9 Pagi 1-1-2010 Mobil Mercy Hitam dengan Kawalan Polda Bali kembali memasuki Puri Surya Majapahit Jimbaran anehnya Brahmaraja XI tidak ada  dalam mobil ini malah yang turun Gusti Putu Surya membawa Keris Empu Gandring yang disambut Para Mangku dan Pendeta Buda, dan apakah kepulangannya di Rahasiakan akibat ada Ancaman Bom yang diucapkan Rektor Mahendradata semalam di Besakih "'Ada Ancaman dari Situs Internet bahwa Bali akan di Bom Teroris..." Belum ada Konfirmasi lebih jauh Data Ancaman yang diucapkan DOKTOR Termuda di Dunia ini Dua Orang Polisi tetap berjaga di Pura Ibu Majapahit dengan mengenakan Rompi Anti Peluru berwarna Biru hingga tulisan ini diturunkan dan Ancaman tidak terbukti berkat Lindungan Para leluhur Majapahit yang sudah di Upacarai semalam dan Sukses tidak Hujan dan masing masing Selamat tiba kembali dirumah*** {Drs Komang Artanegara SE Panitia Upacara Akhir Tahun Pura Ibu Majapahit}

Monday, December 28, 2009

KEJAHATAN DAN PERLU PETRUS

METRO REALITAS Pagi 29-12-2009 Memberitakan Kejahatan yang Merajalela dan Perlukah PETRUS [Penembak Misterius] di Munculkan ? Komentar dari Laksamana Soedomo, Anton Medan dan Jhoni Indo mengatakan Tidak Perlu.1983-1985 Sempat muncul PETRUS [Penembak Misterius] dan 2009 Muncul istilah MARKUS [Makelar Kasus] yang akan di Ganyang SBY. Keduanya nama Murid Jesus,

Memang sesuatu Kelompok Seperti PETRUS yang menurut Panglima Komando Pemulihan dan Keamanan dan Ketertiban [KOPKAMTIB] yang menurut Panglimanya Soedomo yang Jendral Bintang 4 TNI AL adalah Kelompok Geng Petrus dan Geng Lainnya [Yudas?] lagi Berperang atau Perang antar Geng ini membuat Trauma Orang Bertato Kata Metro TV. Kalau tidak salah Petrus dihentikan karena ada Penumpang Gelap yang ikut menjadi Petrus [Tapi Murid Jesus] yang ikut mebunuh Kiyai yang dapat Penghargaan Penumpasan G 30 S PKI, Akibat 1965-1966 Orang Tidak Ber Tuhan di Tumpas dengan cap Komunis, Kalau Petrus Asli Murid Jesus Menyangkal 3 X Demi Keslamatan agar tidak di Tangkap seperti Jesus, Sedang Petrus {Penembak Misterius] maupun Petrus [Nama Murid Jesus] sama sama Misteriusnya alias tidak ada yang Menyangkal 1 X pun. Kejahatan di Negri ini kok demikian Hebatnya ?

Padahal mari kita lihat Pedesaan Bromo, Dieng Waktu Petrus Ngetren Sangat Aman Maling pun tidak ada "Tentrem ayem Kertaraharja" dimana Pedesaan itu Bebas Masjid, Juga Pedesaan sebelum Penumpasan Orang Kejawen, Makripat, Kepercayaan Leluhur pokoknya bukan Islam 1965-1966 juga Aman Tentrem Kertaraharja ya ada Sedikit Gejolak antara Buruh dan Tuan Tanah tapi Lokal didaerah Onderneming, Pabrik Gula dan Daerah Kiyai dan PKI yang ribut seperti di desa Kepung Kediri dan sangat Lokal, seperti PKI Madiun Lokal, Ambon Lokal, Poso Lokal, DI / TII [Tentara Islam Indonesia] Jawa Barat dan Sumatra ini agak Besar tapi ya Lokal tidak Menyeluruh di Republik ini dan kan ada Polisi dan TNI yang bisa mengatasi, Juga G 30 S PKI lebih Parah lagi hanya di Lobang Buaya Jakarta tapi malah di Nasionalkan hingga 1965-1966 Masyarakat yang bukan Islam di Tumpas sampai Akar Akar nya Me Nasional, Hingga Pedesaan ikut Islam Semua dan sekarang Kejahatan Merajalela sampai muncul Petrus yang mirip nama murid Jesus, Orang Ingin mengajarkan Kejawen "Jujur Sabar Narimo" malah dituduh Sesat dan di Tumpas,

Orang Ingin Muja Leluhur yang Ajarannya Adiluhung Rukun, ber Pancasila Nasakom pun di Tumpas Termasuk Bung Karno Penggali Pancasila dan Pencetus Nasional, Agama dan Komunis harus baersatu, Orang mau Bikin Gereja yang Injilnya bahasa Jawa dan Madura agar mudah di mengerti dan agar Orang Berbuat baik mengikuti Jejak Jesus yang Ajarannya Mengampuni Orang ya di Tumpas ijin Gereja sejak 1965 sampai kapanpuntidak bisa turun juga ijin Sanggar Pura dan Tempat Leluhur, Hingga semua Ketakutan dan Masuk Islam yang kitabnya Bahasa Arab dan sulit dimengerti, yang di Dakwah kan hanya Tumpas Kafir, Perpecahan, Anti Tanah Air, Anti Agama Lain dengan ajaran Menghancurkan Gereja , Pura dan Sanggar kejawen. Setelah Sukses Islam Semua kok malah Kejahatan Merajalela? Sampai Sampai Orang masang Gambar Bung Karno Penggali Pancasila rumahnya di Hancurkan dan di Bunuh, Karena Orang ini tidak mengerti Kalau Presidennya PKI dan sudah di Turunkan dan Buku Ajarannya di Larang karena menyatukan dan mengajar Cinta tanah air / Nasionalisme, yang boleh hanya Islam Dajjal Arab yang tidak mau bersatu dan Numpas selain Islam. Juga Adat Budaya Jawa Asli dan China di Tumpas di Cap Atheis dan tidak boleh hidup di Indonesia selain ikut Islam Dajjal dan ber Adat Arab Padang Pasir, jadi yang boleh hidup hanya Islam saja dengan adat Arab nya, Bayangkan dulu umur 10 Tahun 1965 sekarang mereka umur 60 tahun 2010, Tidak kenal Bung Karno Penggali Pancasila, Sejarah majapahit Pencipta Pancasila, Sejarah Kebesaran Bangsa ini dll, hanya kenal Buku Arab Pahlawan Numpas Kristen, Numpas Kafir yang digembar gemborkan Ayat Ayat Arab Bahasa Arab yang artinya tidak tahu, hanya tahu dari Dakwah Kiyai nya yang ber Otak Arab dan ingin menguasai Negri ini dengan Sareat Arab Dajjal nya yang selalu mengajari Numpas Kafir Nge Bom matinya disambut Bidadari,

Inilah yang membuat Rusak Negri ini, Pedesaan tidak aman Penghancuran dan Pemusnahan Sanggar, Gereja Jesus dan Aliran Sesat yang tidak ikut Arab pun marak, Masyarakat dididik Pengajian Bahasa Arab yang sulit dimengerti yang penting apal Bahasa Arabnya dan dilombakan MTQ tanpa dididik Adat kejawen yang Adiluhung karena Kejawen dianggap Kafir pokoknya selain Islam Kafir, Punden  Candi Leluhur pun di hancurkan dilarang di Upacarai di tuduh tempat Setan Berhala dan Patung Patung  [dulu belum ada Foto, Patung sekarang adalah  Foto ] Leluhur di Hancurkan pula, Mencintai Tanah Sendidiripun dilarang seperti Mencium Bumi, semua yang Suci adalah tanah Arab, Jadi Cinta Tanah Air pun tidak diajarkan, Sejak Taman Kanak Kanak [TK] diajarkan Manasik Haji mengelilingi Kaabah dari Karton {TV gencar menyiarkan sampai kini] yang Tua berduyun duyun Naik Haji dan marah kalau dibatasi [Kuwota], Jadi Setelah Negri ini Jadi Islam Semua, Kejahatan, Korupsi, Kekerasan , Pemboman dll  Marak dalam berita TV kini, Pelajaran untuk mengimbangi Kebrutalan pun tidak Boleh Seperti Pura Majapahit Trowulan yang menyatukan SARA [Suku, Agama dan Ras] Jadi Orang ingin berbuat Baik Bisa Rukun Tumpengan di Leluhur pun dilarang, Sampai Aparat pun membela Tukang Menghancurkan Pura seperti Imam Karyono yang di Dukung Camat untuk Menghancurkan Pura majapahit nya Hyang Suryo tapi setelah gagal malah Camatpun Menutup atas nama MUSPIKA [Camat-Polisi- Koramil / Pemerintah RI] ini contoh yang kelihatan dan banyak contoh lain yang sudah bosan diungkapkan. Tapi banyak Orang jujur dan mempertahankan Adat Jawa biarpun diasingkan, nasibnya mengenaskan sekali, Juga yang di cap keluarganya ada yang terlibat PKI malah bagaikan Binatang biarpun tetap tidak ke Masjid, Tapi hebatnya mereka bisa bertahan Hidup seperti Binatang, ini yang patut di Acungi Jempol ialah Kejujurannya padahal tidak mau Ngaji Kitab Arab dan bertahan sebagai Orang Jawa [baik], Sampai "Aku Bangga jadi Anak PKI'" teriak Wanita yang kini duduk di Dewan Perwakilan Rakyat [DPR] di Senayan jakarta. Karena tidak ada Mentri PKI yang Korupsi diera Bung Karno Nasakom, Sekarang / Korupsi Berjamaah sampai memalukan sekali Para Mantan Anggota DPRD, Bupati dan Aparat Pemerintahan  pada di Tangkap karena Korupsi yang ber Agama Islam yang memang benar dan paling benar [TV] tapi kok Korupsi Uang haram kan ajaran Islam tidak mau Haram? Jadi sampai Metro TV berkata apa perlu PETRUS [Penembak Misterius] di Munculkan ?

Mengapa tidak Petrus Murid Jesus saja dibebaskan mengajar "Ampunilah kesalahan Kami, seperti Kamipun Mengampuni Orang yang bersalah kepada Kami"? , Coba ada Aliran Petrus yang murid Jesus pasti di Tangkap dengan tuduhan Aliran Sesat nantinya. Lha Wong Aliran Kejawen "Ngumpul Ngumpul masi enggak Mangan"  bercerita tentang leluhur dan mimpi Kejujuran yang di Praktekkan Orang Kecil malah di tuduh Sesat contoh Alian Makripat, Siti Jenar, Injil Taurat dan Jabur, Saptodarmo  dll dst dsb malah ditangkap dan di Bubarkan karena Melecehkan Islam yang suka Numpas Selain Islam dan dianggap Kafir kok. Jadi inilah Sebabnya coba Orang mengajar Kebaikan di Bebaskan kan ada Perimbangan antara Islam yang suka Numpas dan Nge Bom diimbangi Orang Kejawen yang Jujur Sabar Narimo dan bisa di Pedasaan Aman, tapi ya jangan mimpi wong Islam tidak mau Rukun itu Masjid LDII dan Achmadiah saja di Hancurkan apalagi Kejawen / ajaran Kejujuran yang dianggap Sesat dan setan?

Contoh Bung Karno yang Nasakom saja di Tumpas dengan Pengikutnya Genosida. Jadi Bagaimana Sekarang? Ini sampai Alam Murka melihat tanahnya di injak injak Manusia yang Anti Tanah yang di injaknya ikut Arab, Adat Budaya Tanahnya yang sudah Ribuan Tahun seperti Nyuguh Sesaji, Odalan, Caru dll juga sudah 500 tidak dilaksanakan mengikuti adat Arab, Jadi coba coba saja lah kembali ke Adat Sendiri lalu lihat hasilnya 5 tahun saja kan sudah terpuruk 50 tahun Akibat Penumpasan selain Islam, dan Islam berkuasa Menumpas Ajaran Kebaikan sejak 500 tahun dimana Keruntuhan Majapahit Sirna Ilang Kertaning Bumi [1400 Saka / 1478 M] dan kebetulan Sabdopalon menulis 500 tahun akan menyebarkan Agama Buda lagi, monggo di Coba 5 tahun saja kalau gagal ya kembalikan atau import Pimpinan dari Arab untuk menegakkan Sariat Islam dengan Menumpas Bangsa ini sampai habis seperti 1965-1966, Ayo di Coba itu Pesan Leluhur Sabdopalon kita Libur naik Haji 5 tahun, Ahli Odalan dan Caru kita masih banyak di Bali yang bisa buat Odalan itu dana Haji 5 Tahun kita pakai Odalan di Borobudur, Prambanan dan Candi Candi Leluhur lainnya di Nusantara untuk menyenangkan Danyang nusantara Sabdopalon, juga untuk meredam Kemarahannya atas di bencinya Tanah Air ini, karena cinta Arab, monggo dicoba ini Solusi saja atau Impian, Kan Republik Mimpi dapat Penghargaan Dunia itu Metro TV ?

Ayo di Coba Impian Sabdopalon yang di anggap Tahayul dan Kafir oleh Islam Dajjal dan harus di tumpas. dan Sudah di Tumpas itu Pura Majapahit Trowulan Jalan Brawijaya Dara Jingga tembus Sabdopalon yang sejak 2002 Sudah tidak bisa Odalan dan Caru karena di Tutup Camat yang Struk dan Tewas yang disusul Tsunami [Alun Minggah Ing Daratan] Serambi Mekah, Lumpur Lapindo, Banjir Bandang, Angin Besar [Angin Ageng Anggergisi] menghancurkan Rumah dan Sekolah yang mengajarkan Cinta Arab dll dst dsb Baca sendiri itu Sabdopalon. SEKALI LAGI MARI DI COBA seperti Bali yang 1000 tahun tanpa henti Odalan dan Caru untuk Leluhur Biarpun tinggal 20% Tanah yang di Caru tapi Bali Aman dari Bencana karena Pura Pura Peninggalan Majapahit masih di upacarai Terus sejak 1000 tahun biarpun 50 tahun Pemerintahan Islam nya kuat ada Mentri Agama yang mengatur Agama resmi Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu tambah Konghucu hingga ada Tempat Ibadah Hindu satu Padma memuja Hyang Widi / Tuhan / Allah [Satu Tuhan] untung Pura Pura Leluhur masih Lestari di Bali dijawa dihancurkan Leluhur Majapahit saja di tutup , Seperti Pelinggih Empu Gandring, Markandiya, Arya Kenceng, Brahma wisesa, Ratu Mas dll Leluhur kita bukan Allah/ Tuhan yang sibuk Mengatur Alam Semesta agar Bumi tidak kiamat 2012, atau besok ditabrak Planet lain bahkan sampai Allah menurunkan Hukum ke V yang menyuruh Hormat Orang Tua agar Dapat  Surga memang lewat Tol langsung Allah / Tuhan ngirit dana, tapi lewat jalan Tol karena enak lalu banyak Kecelakaan nyawa pun melayang bukti Tuhan / Allah Sibuk di Alam Semesta buktinya yang celaka teriak teriak ya Allah, ya Allah tetap mati, dan Allah  menyerahkan kita pada leluhur yang sudah jadi Dewa Bhatara dan Bhatari juga Leluhur Sabdopalon lihat itu Film Budha Tong Sam Cong Ada Dewa langit Dewa Bumi Dewa Air Dewi Kwan Im dll yang harus di Hormati kalau kita Wisnu Dewa Air kawin dengan Dewi Tanah Sri punya anak Dewa Tumbuh tumbuhan Boma***

Wednesday, December 23, 2009

JANGANLAH TAKUT SEJARAH SARA

Sejarah adalah Cerita yang tidak perlu ditakuti, Cerita Pengungkapan Sejarah Kristus atau Jesus dihari Natal yang Indah inipun kan sudah diungkap, Tapi mungkin banyak yang tidak mengikuti Blog ini karena terlalu banyak dan malas ngeprint untuk bacaan. Baiklah kita akan mengulangi Cerita kenapa Blog ini ada.


1: Penutupan Pura Majapahit Trowulan 2001 dimana Rumah / Puro / Dalem / Griyo Sri Wilatikta Brahmaraja XI ditutup Camat Trowulan dengan Papan Nama berisi "Menutup Bangunan Melarang Ritual dan Kegiatan dalam Bentuk Apapun" pada 16 November 2001 setelah papan Rusak diganti Tulisan Computer diselembar Kertas Folio dan di Liminating isinya sama dengan Papan "Papan yang rusak akan diganti Baru" Demikian ucap KH Nurhadi Ketua Praksi Partai Kebangkitan Bangsa [PKB] dan juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] Mojokerto Jawa Timur kepada Ketua RT Wilayah Pura majapahit Bapak Sumono

Disaksikan Banyak Orang setelah Penyeretan Tokoh Agama Hindu dari Bali karena berkunjung ke Puro Mojopahit untuk berdo`a ke leluhur Majapahit yang ada didalam Rumah Brahmaraja XI yang sesuai Adat majapahit Tiap Rumah baik Raja, Rakyat dan Manusia Hidup yang memakai Adat Siwa Buda bahwa Orang Mati di Bakar, atau di Mokswa kan Keluarganya, Jadi Karena Brahmaraja XI Adalah Keturunan Brahmaraja maka ada Candi Brahmaraja didalam rumahnya sebab diluaran kan tidak bisa sak enaknya membuat Candi, Bikin Gereja dan Padmasana  saja sulit, Nekat Hancur.

Jadi Para Keturunan Majapahit bisa Upacara di Candi Brahmaraja sesuai Adat itu tadi Adat ini sudah ribuan tahun sebelum Islam masuk Negri ini yang baru 500 tahun yang lalu dan sejak 1945 Indonesia Merdeka bukan jajahan Arab, Jadi yang namanya Brahmaraja XI tadi atau di kenal Hyang Surya wilatikta tidak pernah minta Kuburan, Tapi membuat Candi tempat Roh Para Leluhurnya yang sudah Meninggal Dunia dan di Bakar sedang Abu nya dibuang ke Laut yang di Bali disebut Ngaben terus memukur dan Ngalinggihan Roh di Candi / Pelinggih dalam komplek Mrajan / Pure didalam Puro / Rumah / Griya / Dalem / Kraton dll sebutan untuk Rumah Raja, Bangsawan, Petani, Saudarar, Tengkulak dll dst dsb.

Inilah Awal kejadian yaitu Penutupan Oleh Camat Baru Trowulan yang langsung dirangkul Tokoh Tokoh Islam Trowulan yang Otak Arab Dajjal untuk numpas Adat Majapahit dengan menuduh Tempat Ibadah Hindu yang harus Ijin Pembuatannya dan tidak mungkin di ijinkan Seperti ijin Gereja dan bila nekat dihancurkan Akal ini dipakai sampai kapanpun selama Islam Dajjal menguasai Negri ini seperti kemarin ada Gereja dihancurkan [TV], sebelumnya tidak ada kejadian apa apa di Pura majapahit, Untuk Wilayah Trowulan Mojokerto memang ada Kejadian di Luar Pura Majapahit sebelumnya yaitu 9-9-2009 jam 9 pagi Terjadi Penghancuran Candi Tunggul Manik Selatan Segaran bersebrangan dengan Pura majapahit dan ini tidak ada kaitan dengan Hyang Suryo sekali lagi tidak ada [Bahasa Pejabat]. Dan Orang harus Diam melindungi Penghancuran ini demi Islam Dajjal dengan kedok Sara [Suku, Ras dan Agama] agar penghancuran bisa langgeng sampai kapanpun [TV 21/12 masih menyiarkan ada Gereja dihancurkan] inilah kepandaian Dajjal yang berlindung dibalik SARA***


Rumah Hyang Suryo Brahmaraja XI tetap aman karena Tidak ada kaitan dengan Agama Hindu yang baru ada 1961, Menyusul akhir 1999 Kolonel AU Agung Poerbodjagad dihancurkan dan Padma / Candi Hindu dibakar dan di Kepruk'i ini juga tidak ada kaitan dengan Puro Mojopahit Hyang Suryo yang Rumah dan memang punya Tempat Leluhur, Islam bilang Makom berupa Candi Banyak bukan tempat Ibadah Hindu satu Padmasana Sang Hyang Widhiwasa, dan Rumah Hyang Suryo  yang berlokasi di Desa Segaran atau yang ada Kolam Segaran Majapahit Kelurahan Trowulan, Kolonel Agung jauh sekali kurang lebih 5 Km dan Desanya juga lain yaitu desa Kelurahan Bejijong hanya satu Kecamatan yaitu Trowulan. Sampai Malam Natal 2000 Gereja Gereja di Mojokerto di Bom juga tidak ada kaitan dengan Hyang Suryo di Segaran Desa Trowulan dimana Tamu Tamu dari Bali, Jakarta, Solo, Malang, maupun Manca Negara [Touris] tetap ramai di Wilayah Segaran tempat tinggal Hyang Suryo Raja Abhiseka Majapahit dimana Warung Warung dan Souvenir nya Pak Sukran tetap buka pengunjung tidak diberi tahu kalau ada Penghancuran Tempat Ibadah Hindu nya Pak Agung yang Orang Bali, Juga Candi Tunggul Manik tempat Ibadah Islam Kejawen dan Para Pejabat dari Jakarta semua ini didiamkan karena takut SARA, Sekali lagi tidak ada sangkut pautnya dengan Rumah Hyang Suryo yang ada tempat leluhur bahkan masyarakat menyebut Rumah Hyang Suryo "Gerejo" Tapi bukan tempat Ibadah Kristen, memang Bangunan Lancip Tinggi model Belanda disebut Gerejo semua Orang Tahu termasuk Camat Lama sampai Polisi dan Pejabat maupun Penduduk yang sangat sering datang berbincang bincang tentang Majapahit yang bisa merukunkan Bahkan BUDPAR Jombang ikut datang dan bikin Pertunjukan Seni tiap hari Minggu di Pendopo Agung untuk meramaikan Trowulan 1997, termasuk semuanya DIAM menjaga Sara karena Islam sangat berkuasa jadi Penghancuran harus ditutupi demi SARA agar Islam bisa menumpas Agama musuh musuhnya sampai kapanpun, sebab Orang Islam pun yang asli Trowulan Percaya Leluhur yang suka di Sekar dengan Bunga dalam Toples dan sering Tumpengan yang Hyang Suryo pun diundang yang oleh Modin Pak Lik nya Lurah Zulkan Troloyo Hyang Suryo diberi Pucuk Tumpeng nya berikut Lauk Pauk nya Untuk dibawa pulang jadi ada kesamaan dengan Hyang Suryo yang Hormat pada Leluhur, Yang mereka juga takut ngomong SARA jadi ya diam saja, akhirnya Dajjal Besar Kepala dan menganggap RI miliknya.Lalu berani merambah Pura Majapahit yang juga dikira Tolol dan Goblog serta Kafir suka nyuguh Leluhur yang Setan menurut Islam Arab Turunan Dajjal lahir di Jawa contohnya Imam Karyono dan Huda***

Setelah Penutupan Rumah Hyang Suryo oleh Camat [Struk masuk Rumah Sakit] lalu Embah Gembel yang berpakaian Dinas Polisi dan selalu mengatur Lalu lintas Perempatan Lampu Merah Trowulan juga Lurah Trowulan Bapak Sapuan Pilihan rakyat menjelaskan bahwa Masjid tempat Ibadah LDII didesa Pakem milik Sapuan dan Gembel Sesepuh Desa Pakem juga di Hancurkan dan tidak diumumkan demi SARA yang dalang Penghancuran adalah Khoirul Huda Guru Agama Islam SMP Islam Trowulan dan inilah juga Dalang Penyerbuan Pura majapahit hingga di Tutup Camat Baru yang kemudian Struk dan tinggal di Rumah Sakit dan Trowulan di Perintah Sekretaris Camat [SEKCAM] yang lulusan Universitas 17-8-1945 dimana Team Pengacara Pura Majapahit juga dari UNTAG dibawah pimpinan DR Warka Dosen sang Sekcam, Demikian Penjelasan Embah Gembel maupun Lurah Sapuan Kepada Orang Orang untuk meyakinkan Hyang Suryo dan Penduduk Bahkan ketika Khoirul Huda meminta tanda Tangan tidak menyetujui Pura Hyang Suryo agar kalau di Hancurkan seolah Sapuan ikut Setuju dan Sapuan mengerti serta mati matian tidak mau tanda tangan Belakangan Khoirul Huda malah dikeroyok Orang di Gebuki soal Uang Tebu sampai diselamatkan Hyang Suryo yang kebetulan lewat habis Upacara Suruan di Pendopo Agung, dimana menyaksikan Huda di keroyok Orang dan dipukuli lari terpepet Pagar jalan dikejar dan di Tendang serta dihajar Buruh Petani Tebu yang tidak dibayar malah yang nonton Tepuk Tangan kegirangan melihat Huda yang Guru Agama di Gebuki .Waktu itu jam 24.00 Hingga Hyang Suryo memanggil Polisi di Pendopo Agung 200 meter dari tempat kejadian [TKP] yang lagi berjaga untuk menghindari menyelamatkan Huda dari kematian, Anehnya Hyang Suryo justru menyelamatkan Orang yang juga menyerbu mau menghancurkan Rumah Hayang Suryo sendiri "Yaa , Copet saja dikeroyok di Selamatkan kok lihat di TV, Apalagi Huda Orang terhormat Guru Agama Islam kan harus diselamatkan juga Lepas musuh atau Kawan Kita harus menegakkan Hukum, Melihat Pelanggaran Hukum lalu melihat Musuh dan dibiarkan, kan malah Rusak Hukum di Negri ini ? Marilah kita menegakkan Hukum tanpa pandang bulu kepada musuh maupun kawan, kecuali untuk saya itu lain, Hukum HAM dan RI tidak melindungi saya ya biarlah, sebab saya ngerti HUKUM..kan sudah ada Team Pengacara saya yang nangani Hukum juga ada Penegak Hukum yaitu Polisi iya to ?." Demikian ucap Brahmaraja XI Raja Abhiseka Majapahit Masa Kini yang dihari Natal Ini Beliau mengikuti Jejak Jesus yang berkata "Ampunilah Kesalahan Kami Seperti Kamipun Mengampuni Orang yang bersalah kepada Kami" yang Pancasila Leluhur nya masih dipakai Dasar Negara Republik Indonesia biarpun Tidak diakui Islam Dajjal yang anti Pancasila itu dan Persatuan. Termasuk Khoirul Huda yang Guru Agama Islam bukan Guru Pancasila. Kita harus Maklum dan Bangga kalau Ajaran Menyatukan dan Pancasila Majapahit ditakuti Dajjal yang selalu memamerkan Penghancuran dan Kekerasan serta menghancurkan Gereja Kristen Jesus padahal Natalan di TV***

Menurut Ibu Sumono istri Pak RT akhirnya Huda sakit Ginjal dan di Oprasi Putri Pak RT Embak IL juga sempat menangis Malu melihat Khoirul Huda yang Guru Agama nya kok Tukang Serbu dan nutup Pura Hyang Suryo "Saya malu punya Guru Agama Islam seperti Pak Huda.." ucap Putri Tunggal Sumono yang ketua RT.yang tinggal disebelah Pura Majapahit, Hyang Suryo di Trowulan juga Panitia Acara Suroan di Pendopo Agung Trowulan sejak 1993 dimana Acara Suroan tingkat Nasional Sesuai Rapat Himpunan Penghayat Kepercayaan [HPK] Pimpinan DR Djoko Soemono dan Direktur Jendral Kebudayaan Drs K Permadi SH sejak 1990 di Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Jl Gentengkali Surabaya Acara Suroan Tingkat Nasional di Pusatkan di Trowulan bekas Kerajaan Majapahit yang sebelumnya giliran ditiap Kota di Jawa, bahkan biarpun di Tutup rumahnya Hyang Suryo 2001 tetap Panitia Suroan hingga Acara Suroan 2002 dan ini yang terakhir karena 2003 Hyang Suryo di Undang ke Bali dan baru 2007 bisa ikut lagi Kirab Sabdopalon dan Barongsai yang didukung Lurah Sapuan habis Kirap Lurah Sapuan di Serbu dan melarikan diri [Jawa Pos], dimana Suroan 2002 Banyak Tamu pakai Belangkon masih menginap di Griyo Sabdopalon dan Rumah atau Puro Hyang Suryo dan Acara selamanya diadakan di Pendopo Agung Trowulan jadi Tamu Tamu Jawa ini tidak ada masalah karena semua tahu kalau Acara Suroan sudah lama berlangsung dan Hyang Suryo Panitia, Tapi justru Tamu berpakaian Adat bali yang jadi masalah, mereka kalau datang malah di Serbu Imam Karyono dan Pasukannya Pimpinannya diseret keluar seperti Anjing untuk disuruh membaca Papan Penutupan yang sudah tak terbaca, Juga Tamu Bali Mangku Genden 2002 yang mobilnya rusak di taruh Pura Majapahit dicari Imam Karyono dan Pasukannya mau di Bunuh, sampai masuk kedalam Puro / Rumah / Griyo / Dalem / Kraton Hyang Suryo mencari Sang mangku yang berpakaian Adat bali padahal ada Hukum HAM dilarang masuk Rumah Orang tanpa ijin Tapi karena Imam / Takmir Islam Pemilik Negara ya seenaknya melanggar Hukum RI yang kalah dengan Hukum Islam Arab bahkan Camat saja tunduk sama Karyono yang Imam diperintah Nutup saja nurut demi se Iman dan se Agama Islam Hukum RI dikesampingkan, Karena kondisi ditutup 2002 Rombongan tetap datang yang berpakaian bebas dan ada Militernya masih bisa masuk Sowan Leluhur, bahkan ada Rombongan Kodim Malang beberapa Bis ada Ibu Ibu bawa bungkusan daun Pisang dan Keresek Plastik berisi Bunga Setaman tetap masuk Nyekar Candi Brahmaraja dan Ratu Mas untuk Nyekar dan Sowan Leluhur Majapahit, ini kalau ada Hyang Suryo tetap dimasukkan 2003 Hyang Suryo di Undang ke Bali, Tapi kalau tidak ada Hyang Suryo ya tidak dimasukkan karena khawatir Serbuan Imam Karyono yang berhasil menyeret Mangku / Sulinggih asal Bali dimana waktu itu ada Orang Bali  Kolonel Suwarta Orang Bali dari Badan Intelijen Negara {BIN} dan Istrinya yang kakak Kandung Kepala Polisi Sektor Trowulan [KAPOLSEK] dua Orang ini tidak berpakaian Adat Bali hanya berpakaian biasa sempat dilapori oleh Orang Bali yang diseret keluar Pura oleh Imam Karyono bahkan Penyeretan disaksikan Kapolsek dan Orang Banyak termasuk Ketua RT bapak Sumono, Sang Kolonel dari BIN ini sempat marah marah Bahwa Indonesia Negara Hukum karena Beliau Hidup di Jakarta Ibu Kota RI tidak mengerti kalau di Pedesaan Hukum Arab yang berlaku dan memberi nomor Telpon 021...dan berpesan kalau ada Penyeretan atau Penyerbuan agar menghubungi Nomor Telponnya dan Beliau yang Nelpon Aparat Daerah tapi Hyang Suryo belum pernah menelpon karena sudah bisa mengatasi Situasi, Juga Kepala Mahkamah Militer [KAMAHMIL] III-12 Surabaya berpangkat Kolonel CHK sudah datang dan diantar Hyang Suryo menemui Komandan Rayon  Militer [DANRAMIL] Trowulan agar Militer tidak ikut ikutan mendukung Imam Karyono dan Sang Komandan yang berpangkat Kapten ini memberi penjelasan kepada Sang Kolonel CHK bahwa Para Kiyai takut kalau dua tiga tahun lagi Trowulan jadi Hindu Semua kalau Pura majapahit tidak Segera di tutup, dan Pura Majapahit dituduh Menyebarkan Agama Hindu saja agar bisa dihancurkan mirip Kolonel Agung Porbodjagad yang sukses dan didiamkan tidak ada yang membela dengan alasan SARA, Juga Candi Tunggul Manik dimana Banyak Pejabat Jakarta yang percaya bahkan Tukang becak waktu itu diberi Rp. 500.000,- 1990 an Tunggul Manik dipugar Bapak Goesti RM  Soedjono Hoemardhani 1970 an dan 9-9-1999 jam 9 Pagi di Hancurkan Karena di Tempat Umum dan dipagari Besi lalu banyak Pejabat, bahkan Orang Bali pada berdo'a disaksikan banyak Orang bukan didalam Rumah jadi di Hancurkan Karena memamerkan Acara KEMUSRIKAN didepan Umum Kalau Pura Majapahit didalam Rumah / Puro / Griyo / Dalem Hyang Suryo kebetulan terletak di Utara Rumah jadi dibelakang Tidak Kelihatan Orang Kalau Nyekar dan Njengking Sungkem atau Delosor Upacara Odalan dan berdo'a, Jadi Mungkin ditempat Umum inilah membuat Islam Geram dan di Hancurkan dan didiamkan demi SARA tapi setelah Semua Hancur dan Natal 2000 Gereja Gereja di Mojokerto di Bom demi SARA  Hyang Suryo pun akhirnya ikut diserbu dan di Bom tapi yang ngebom disambar Petir dan Akhirnya di Tutup Camat "Seng Ade Lawan ucap iklan Minyak Kayu Putih dari Ambon di TV" untuk memuji Islam Dajjal yang tambah Besar Kepalanya dan Tetap Menghancurkan Aliran Sesat dan Gereja sampai detik ini [TV 21/12 pun masih memberitakan Gereja di Hancurkan supaya tidak bisa NATALAN] inilah Indonesia dibawah Dajjal Arab Jahilliyah, Kapan bisa Tenang ?***

Dalangnya Usaha Penghancuran Pura majapahit diungkap oleh DANRAMIL Trowulan yang didengarkan Serius oleh KAMAHMIL III-12 yang berpangkat Kolonel CHK dan bertitel Sarjana Hukum Militer sambil manggut manggut Keheranan, yaitu ada Dalang Perusakan yang Wakil Rakyat dari Partai PKB yaitu KH Nurhadi yang Ketua Fraksi PKB DPRD Mojokerto Putra KH Manan yang adik Perempuan KH Nurhadi di Kawin Putra Kusnan Anggota Koramil Krikilan yang kenal baik dengan Hyang Suryo tapi Nurhadi tidak tahu kalau Adik perempuannya dengan anaknya sering ke Hyang Suryo di Pura Wilatikta Keprabon menemui Suaminya yang tinggal di Rumah Hyang Suryo sebagai Biksu Budha di Keprabon Surabaya, Padahal Rektor Universitas Islam Terbesar di Indonesia Darul Ullum  Gus Lukman [Sekarang Rektor UNDAR Gus Dur], dan Tokoh Pesantren Jombang seperti Syuhada Qatami, Umar Alkatiri dll juga sering datang ke Rumah Hyang Suryo Nyumbang Tumpeng , Gulai Kambing dan Kerowotan untuk Anjing [Umar tidak mengharamkan Anjing "Cari di Quran dan Hadist ataupun Fikih kalau ada Anjing diharamkan" kata Umar yang nyumbang Kerowotan untuk Anjing Pura Majapahit] Tapi memang Jombang lain wilayah dengan Mojokerto dan Bupati nya juga lain. Padahal juga Bupati Mojokerto Achmadi yang Mantan Camat Trawas dimana di Trawas Hyang Suryo bekerja sama Perjanjian Tertulis dengan DR Suryo Pimpinan Pusat Lingkungan Hidup membuat PLTA bantuan SIEMEN Jerman yang diketahui Camat Achmadi yang diera Penutupan Pura Majapahit malah jadi Bupati Mojokerto, PLTA masih ada dan baru ditayangkan TV minggu lalu kelebihan Listrik dijual ke PLN [Perusahaan Listrik Negara] bahkan sampai detik ini Hyang Suryo belum pernah melihat Pembangkit Listrik Tenaga Air [PLTA] tersebut biarpun menyimpan Surat Perjanjian dan ketika Peresmian yang dihadiri Gubernur Jawa Timur [Undangan masih disimpan] 1990 an Hyang Suryo lagi berada di China jadi tidak bisa hadir ngurusi hal kecil ini.
Pada tahun 1999 Sempat Hyang Suryo Rapat di Pusat Lingkungan Hidup Trawas Tentang Pelestarian Hutan bersama DR Suryo dan para Stafnya untuk meniru Bali dimana Pohon Pohon Besar dilestarikan diberi bungkus Kain Poleng agar di Keramatkan Warga dan Alam akan Lestari serta Mata Air abadi dan adat Bali akan dilestarikan karena Jerman dan Pusat Lingkungan Hidup Tahu benar adat bali itu Majapahit sekalian satu Paket Upacara dengan Majapahit Trowulan, dan melihat sendiri ketika lampu di hidupkan Skakelarnya Hidup oleh Orang Belanda warga Jerman Ahlinya Listrik dan Hyang Suryo sudah percaya kalau Listrik Hidup tanpa melihat lagi Air Terjun dan Dinamo Siemen nya karena kesibukan waktu.

Demikianlah Camat trawas menjadi Bupati Mojokerto ketika Hyang Suryo di tutup 2001 bersama Kepala Dinas Budaya Parawisata Mojokerto Bapak Djoko dan Bapak Bramianto Teman baik Camat Trawas yang jadi Bupati Mojokerto, Bramianto Ketua Sanggar Trawas yang juga Pemrakarsa Kampung Majapahit di Hutan Jabung yang disetujui Gubernur Jawa Timur Soelarso dan Mentri Kehutanan Soedjarwo waktu itu tapi gagal realisasinya akibat banyak Halangan dari segi Agama Islam karena Kampung Majapahit ini bahkan sudah disiarkan Media Bangunan bernuansa Majapahitan, Orang yang tinggal harus berbusana majapahit Wanitanya pakai Kemben mobil tidak boleh masuk tapi pakai Kereta Kuda [Jawa Pos], Hyang Suryo karena ditutup ditawari Bekas Kantor Wedana untuk Pusat Informasi Majapahit dan Hyang Suryo , Bapak Djoko Budpar dan Embah Bramianto sempat meninjau bekas Kantor Wedono tersebut tapi karena masih Wilayah Trowulan dan Camat nya sama dengan yang nutup Pura Majapahit Hyang Suryo menolak nanti dikira Nantang dan menghina Camat, dan Ketika Lurah Trowulan Sapuan Diserbu dan melarikan diri 2007 [jawa Pos] Rumah yang ditempati Lurah kosong lalu dijadikan Pusat Informasi Majapahit Brahmaraja XI Masa Kini karena rumah ini milik Hyang Suryo hingga kini Pusat Informasi masih buka dan bisa dikunjungi dan sebagai Juru Penerang Raden Sisworo Gautomo sayangnya bulan Oktober 2009 ketika Rombongan dari Sukawati Gianyar beberapa Bus akan melihat Pusat Informasi malah di Usir Orang yang namanya "BENO" dan Raden Sisworo yang menantu Kyai Sodiq Tokoh NU Sentonorejo ini tidak bisa berbuat apa apa karena Buta Hukum dan tidak mau lari ke Polsek melaporkan menurut Masyarakat Beno itu mengaku Informan Polisi orang Desa bilang Spai [Sepion / Mata Mata], dan Kini Pemerintah sedang mengganyang Makelar Kasus [MARKUS] serta menegakkan Hukum tentunya Beno ini bisa ditangkap Polisi sendiri karena mencemarkan Polisi karena mengusir Parawisata yang jadi andalan Penduduk Trowulan yang sudah terpuruk, bahkan Beno ini Rumahnya ditulisi "Mangku Majapahit" jadi Tamu dari Bali harus Tunduk Peraturan Beno tidak mampir Beno dikejar dan di Usir jadi Tamu Bali milik Beno pribadi dan menurut keterangan penduduk Beno ini memang meresahkan masyarakat yang sudah susah Warung pada tutup malah mengusir Wisatawan yang sedang gencarnya Trowulan menarik Wisatawan yang sepi setelah di Tutupnya Pura Majapahit,

Pada Awalnya Orang tidak ada yang membela Penutupan, tapi kini melihat Warung pada tutup Pengunjung Ketakutan barulah pada sadar hingga Hyang Suryo oleh Caleg DPRD [jadi] dari Golkar yang beragama Hindu diajak Rapat strategi menarik Wisatawan kembali agar penduduk bisa menikmati penghasilan seperti dahulu Rapat juga dihadiri Ustad Noko sampai sekarang tak ada kabar malah Pengunjung dari Bali di Usir Beno, Jadi Baru diumumkan Telah dibuka Pusat Informasi Majapahit agar banyak Tamu ke Trowulan Tokoh Beno malah mengusir Wisatawan jadi runyem lagi acaranya karena kepentingan Pribadi si Beno yang tidak mau tahu kepentingan Umum.  

2: Jadi Akibat Penutupan Cerita diatas Hingga Hyang Suryo di Undang ke Bali 2003 agar bisa mengupacarai Leluhur Majapahit di Bali yaitu di Pura Ibu Majapahit Jimbaran bahkan 2006 bisa mewujutkan Ganesa Tertinggi di Asia yang didanai Orang jerman dan Peresmian Penanda tanganan Prasasti juga oleh Sri Wilatikta Brahmaraja XI sebagai Raja Abhiseka Majapahit dan Ibu Sukmawati Sukarnoputri mewakili Pendiri RI Bung Karno beserta Tokoh Tokoh Dunia Dan Singaraja Bali tempat Ganesa kini Ramai dikunjungi Ratusan Kapal Layar dari segala Penjuru Dunia sejak 2007 ini bahkan Keraton Kayangan Jagad Majapahit sedang dibangun diatas tanah seluas 200 hektar oleh Gusti Sentanu Raja Kali bukbuk Lovina buat Hyang Suryo Brahmaraja XI sejak 18-8-2009 melihat Singaraja sudah mulai Ramai Touris berkat Patung Ganesa Tertinggi di Dunia mendahului Garuda Wisnu Kencana [GWK] tempat awal Hyang Suryo di Undang ke Bali dan mengharap Hyang Suryo mau di Singaraja memajukan Situs Budha tertua di Indonesia ini [Abad 4 M] yang berada di Wilayah tanah miliknya Sayang Hyang Suryo sudah berkata "Kalau Ngenteg Linggih saya mau Datang" jadi Bangunan di Kebut agar cepat selesai dan Brahmaraja XI mau Datang lagi ke Singaraja tidak memikiri Trowulan yang di Tutup dan Juga GWK yang tidak tertarik NISKALA karena Investornya Bukan Orang Bali tapi dari Bandung Jawa barat, hingga timbul niatan Gusti Heker, Ustad Noko dan DR Gede membuka Blog Puri Surya majapahit, Brahmaraja XI dan Majapahit Kingdom untuk menjelaskan duduk persoalan agar masyarakat dan Dunia mengerti Kejadian yang sebenarnya serta mengungkap Apa Adanya serta membuat Perbandingan Adat Arab dan Adat majapahit inipun mempelajari Berita TV tiap hari jadi ada team nonton semua Stasiun TV yang bebas Siaran membuat Berita Apapun tanpa ditutup tutupi dan tidak takut SARA, Team Sejarah, Hukum dan Budaya dari The Majapahit Center, The Sukarno Center, Universitas Marhaen yang didirikan Bung Karno di Bali 1963 kini bernama Mahendradata Kebetulan Rektor nya Keturunan Raja Bali dan sangat Percaya Budaya majapahit bahkan berani mengundang Pratima Durga ke Kampus untuk di Upacarai dan pada 1-1-2009 Arya Wedakarna yang Doktor dan Rektor Termuda di Dunia [26 tahun] ini dilantik sebagai Raja Negara Bali didepan Pelinggih Meru Brahmaraja Wisesa dan Permaisurinya Ratu Mas Dara Jingga di Pura Besakih Bali oleh Raja Majapahit Sri Wilatikta Brahmaraja XI disaksikan Bendesa, Kelian, Sesepuh Adat, Kepolisian Besakih, Putra Putri Kampus, Teruna Teruni Bali, Masyarakat dan Mahasiswa Mahasiswi Mahendradata dimana Sang Rektor ini mengundang Brahmaraja XI ke Besakih berikut Pratima Leluhur Ratu Masa agar bisa melinggih di Pelinggih Beliau yang dibuat Arya Damar dan Gajah Mada 666 tahu silam [1343M]

Jadi tulisan ini  untuk menjelaskan jadi bukan menjelek kan Agama Islam kan masih Banyak Islam Kejawen yang tidak Anti Majapahit dan masih mengakui Pancasila nya Majapahit sebagai Dasar Negara ? Yang Anti Persatuan dan Pancasila kan Dajjal mengaku Islam dan memang Dajjal juga ciptaan Allah dan berhak mengakui Perbuatannya atas nama Allah ? Dan Bukankah Allah menyerahkan Dunia dan Manusia kepada Dajjal / Setan agar digoda ? dan Dajjal menyebut Setan Kafir pada Leluhur kita yang Pancasiladan Jesus pun dikatakan Kafir atau selain Islam Kafir kan kita harus sadar ada Pepatah "Maling Teriak Maling" ?, agar masyarakat bisa menilai dan membuat keputusan Sendiri tentang Adat nya, Karena banyak pertanyaan dan kenapa Bangsa ini terpuruk, Sifat Sifat Damai dan Persatuan kok Luntur Padahal Masa lalu kita demikian Hebatnya, Sampai ada Wanita mimpi ingin bebas pun tetap gagal dan malah dianggap Pahlawan yaitu Ibu Kita Kartini yang gagal Total kena Adat Islam, Sebentar lagi kita merayakan 50 tahun Perubahan Besar dengan di Tumpasnya Komunis tidak ber Tuhan 1965, dimana Bung Karno Pendiri Republik ini dan Penggali Pancasila untuk Dasar negara Kita berhasil di Tumpas berikut jutaan Pengikutnya yang ikut dibunuh Islam hingga mayat mayat memnuhi Kali Brantas dari Blitar sampai Surabaya [Berita Dunia], dan apa hasilnya setelah 50 tahun ini Agama Islam mendominasi Nusantara, dengan di Tumpasnya selain Islam seperti gereja Gereja selama habis 1965 pun sulit berkembang Ijin bikin Gereja dipersulit dianggap Umat nya tidak berkembang, Ingin berdo'a di Rumah maupun Ruko berkumpul memuja Jesus di Hancurkan Habib Arab dan Pasukannya padahal kejadian ini di Jakarta Ibu Kota Negara yang ada Pusat Mabes POLRI, Mabes TNI AD, AL, AU [Ant TV] apalagi di Desa ?, Akhirnya ngumpul dimana mereka ? juga TV kemarin menayangkan Penghancuran Gereja lagi sampai bosan menulis Gereja nanti dituduh Berita Budaya apa Agama Bolg ini ?

jadi Blog ini mengungkap sekali lagi mengungkap dan mencoba membuat Solusi agar Bangsa ini Sadar akan Budaya nya yang sudah Hilang sejak 1965 dengan awal di Tumpas nya Bung Karno yang NASIONAL, AGAMA dan KOMUNIS ingin Beliau Persatukan dan Terbukti China Belum di Tumpas Islam dan sekarang TV Indonesia sibuk Membahas Perdagangan Bebas 2010 dimana China Demikian Hebat nya menjadi Penguasa barang Murah yang bisa dinikmati Rakyat Kere / Melarat / dibawah Garis Kemiskinan Tapi merugikan Pengusaha Besar yang belum siap memikirkan Rakyat Kecil tapi hanya memikirkan Keuntungan saja, Jadi kita jangan Iri dimana kenapa Komunis yang dituduh Islam waktu itu tidak ber Tuhan dan di Tumpas serta Buku Sekolah dan Adat China yang Saudara sejak Ribuan Tahun yang lestari di Bali juga Fosilnya sama Solo dan Beijing dilarang dipelajari demi Islam kini terbukti maju, dan kita yang membela Adat Islam Arab malah terpuruk, Perang Kampung, Kejahatan Merajalela, Korupsi pun menggurita , Kerja ke Arab pulang mati, bahkan banyak yang tinggal dibawah Jembatan di Arab Tanah Suci pujaannya dll dst dsb, Jadi mari berkaca ke Pengalaman sebab Guru terbaik adalah Pengalaman, Pengalaman kita Menumpas Nasional dan Komunis mengganti dengan Agama Islam hingga Buku Buku Bung karno yang mengajarkan Persatuan, Nasionaliame atau Cinta tanah Air dilarang diganti Quran dan Hadist yang sukses menumpas Kristen di Timur Tengah secara Genosida lalu inilah Hasilnya sekarang kita jadi Bangsa Budak bahkan Istripun dikontrakkan Orang Arab rela demi 4 juta rupiah atau $ 400 dan kena sakit Kelamin lalu cukup 4 juta atau $ 400 untuk berobat ? [berita TV lho],

Jadi Blog ini bukan ingin mundur sekali kali tidak bahkan Majapahit ingin Maju menyatukan kemoderenan dan Ilmu Leluhur seperti China menyatukan Budha, Tao, Konghucu 2500 tahun yang lalu dengan Komunis yang baru dan Mereka Maju, Juga Bung Karno menyatukan NASIONAL, AGAMA dan KOMUNIS tapi keburu di Tumpas dan hanya memakai AGAMA Islam saja, dan agar masih belum terlambat merubah tatanan dengan berkaca masa lalu yang disebut Sejarah Keledai saja tidak mau terperosok ke 2 X nya dan selalu menghindari Lobang yang pernah membuatnya terperosok apalagi Manusia ?, Islampun mempertahankan Quran dan Hadist Kitab 1400 tahun yang lalu tidak mau adopsi kemajuan, Jadi Blog ini pun berpikiran maju dengan mau memakai Google, padahal lihat itu Islam malah makai Google menjelekkan dan Anti pemiliknya yaitu Amerika, padahal Rakyat Amerika ciptaan Allah hanya saja memakai Ajaran Jesus yang dulu di Tumpas Islam dan Gereja Gereja nya dirubah Masjid dan umatnya di Tumpas Genosida dan Mereka bertahan bahkan sekarang maju bisa bikin Google yang bisa kita nikmati dan juga sudah mendarat di Bulan berkat ikut Jesus yang kahir hari Natal ini bukan ikut Islam sampai WTC juga di Hancurkan Islam Teroris yang juga Bali kena bom 2 X kalau Jawa sudah Sering kena Bom sampai Natalan Gereja harus dijaga Polisi bersenjata lengkap nanti Natalan Lusa, Jadi sekali lagi ini Pengungkapan Sejarah bukan menjelekkan tapi marilah kita buat perbandingan jangan marah lalu berlindung di Ketiak SARA itu namanya Pengecut tidak mau mengakui kesalahan bukan ? Berkatalah Benar kalau memang Benar lini Falsafah Islam Sendiri yang diterakkan Tokoh Tokoh Isalam yang tahu Orang Takut berkata Benar karena SARA dan dianggap tidak ada yang berani teriak kebenaran karena takut dituduh SARA, lalu Blog ini berusaha berkata benar malah di kritik kan lucu ?, mengapa kita tidak bisa maju dan Bangsa lain malah lebih  maju? Jepang sama sama 1945 mereka hancur kena Bom Atom, kita merdeka, lalu 1965 kita di Tumpas Islam dan memakai Agama Islam sebagai Patokan di pedesaan dengan menumpas dan mempersulit Adat Sendiri dengan Acuan Quran dan Hadist dengan menghancurkan Punden dan Candi serta melarang Acara Selamatan Nyuguh Danyang yang dianggap Setan jadi kita dianggap Turunan Setan ya ?

Dewa itu Setan yang paling benar Allah nya Islam, Seperti Jawa sudah Kota Santri bebas dari Agama lain, contoh Jawa Barat Sudah Pakai Adat Islam sampai Gubernur melarang Penari Jaipong berbusana Parahiyangan asli karena banyak menunjukkan Aurat harus kalau bisa busana Arab padahal Tari Perut Arab lagi Ngetren dan Aceh sudah Sariat Islam hukum Cambuk dijalankan Wanita pakai celana Jin tidak boleh, Perda Daerah sudah menuju Sariat Islam semua Kawin harus apal Quran dan Faseh berbahasa Arab, sampai Wapres JK waktu Kampanye menyebutkan Quran dan Hadist yang Tertinggi ketika ditanya TV apa tidak mengurangi Suara karena Daerah JK banyak yang menjalankan Sariat Islam sesuai Perda nya dan ternyata JK kalah oleh SBY dan Ketua Golkar pun lepas kena Bakri , SBY yang kini lagi  sibuk Century, KPK dan Hukum masih dibenahi dari Markus sampai TV repot tiap hari ngurusi MARKUS, disisi lain Jepang Meroket Maju Ekonominya, China pun Maju menjadi Negara Besar dan Film Biksu Tong bisa dinikmati Sejarahnya tentang Langit yang sama Adat nya dengan kita juga VCD Budha yang Indah mengalun di Langit Negri ini menyaingi Azar Maghrip Islam di TV yang mengatakan Tiada Tuhan selain Allah atau Tidak ada Bahasa Indonesia [Tuhan] Selain bahasa arab [Allah], Amerika kena krisis Properti saja tapi Google tetap jalan dan Presiden Obama membenahi Krisis yang malah Patung Dirinya dipermasalahkan Tokoh Islam Betawi [TV One] Sedang di Jogja Obama dan Ibunya ANN sangat di Kagumi masyarakat kecil Tukang bikin Pacul, Arit dan disebut Pande, juga Tukang jual Es Kelapa Muda yang oleh Ibu Obama yang akrab dipanggil "Ibu ANN" disebut Kepala Muda yang membuat Orang kecil selalu tertawa dan Ibu Ann pun tersenyum terus akan keramahan Wong Cilik di Gunung Kidul Jogja [RCTI],

Kini Islam lagi Sibuk Perang di Jalur Gaza dengan Israel, Patung Buda Terbesar di Dunia di Afganistan di Hancurkan Islam ditanami Bom dan diberondong Mitraliur Himbauan Arkeolog Dunia pun dianggap Tahi agar jangan menghancurkan Peninggalan Purbakala Budha, Pakistan, Thailand Selatan, Philipina Selatan dan China Uighur juga sedang dijajal Dajjal Islam untuk Perang, Dalam Negri Sabdopalon juga unjuk Gigi membuktikan Ramalan / Tulisannya yang dianggap Islam Dajjal Tahayul karena Tulisan Leluhur dianggap Tulisan Setan, Jadi Blog ini hanya ngutip berita TV dan Buku Buku Sejarah dalam Negri saja agar kita mengerti Sejarah, sesuai Pidato Pendiri Bangsa Bung Karno yang terakhir kalinya Pidato sebelum di Tumpas Islam yaitu "Jangan Sekali Kali Meninggalkan Sejarah" yang terkenal sebutan :"JASMERAH" memang kalau Bangsa tidak punya Sejarah lalu Bangsa apa ya ?

Jadi kalau Anda Anti Sejarah, Anti Budaya Lokal, Anti kekearsan, Pokoknya anti yang Orang lihat secara jujur Bertentangan dengan hati Nurani sebaiknya diamlah pelajari Sejarah Bangsa ini jangan lalu karena dalam Hati mendukung Islam lalu sakit hati, mari sama sama kita kutuk siapappun tanpa pandang bulu kalau salah, jangan mentang mentang si Iman dan se Agama rela membuang Hukum dan  menghancurkan Negri Impian ini, kan Republik Mimpi sudah Bebas bahkan dapat Penghargaan Dunia lagi. Jadi bukan Menegakkan Benang Basah, Benang itu untuk menjahit Baju yang robek karena melarat tidak bisa beli Baru tapi bekas, Benang juga untuk Layangan dan di GELAS agar tajam bisa diadu siapa yang putus duluan , Jadi menegakkan Benang Basah sama halnya mengobati Impoten mirip sakit Kelamin Istri yang dikontrakkan Orang Arab, Jadi Beda Tujuan Para Keturunan Majapahit ini menegakkan Moral Bangsa yang sudah bejat karena lupa Adat Sendiri, contoh Bromo, Bali 1970 an sangat Jujur sampai Pencuri tidak ada karena Moral yang Percaya Karmapala, lha kalau Islam tidak percaya Karma, Jembatan Madura sampai Pejabat Pekerjaan Umum [PU] pidato di TV Kondisi Indonesia dengan China Lain, China tidak ada Skrup Jembatan di Curi karena Negara Komunis , lha disini ? Sekrup Jembatan malah dicuri Orang ber Agama Islam yang nuduh Komunis tidak ber Tuhan tapi tidak mau mencuri Skrup, inilah menyangkut Moral, China di tuduh Tidak ber Tuhan alias Komunis disini di Tumpas oleh Islam baik Tulisan, Sekolahnya maupun Adatnya bahkan Orangnya banyak di bunuh 1965-1966 dan Mei 1998, itu Moralnya Bangsa China kok tetap hebat Pemerintahnya juga disiplin ada Korupsi $200 pada dihukum mati, kita Trilyunan muter muter kan ? padahal kita Negara Islam malah Ajaran Bung Karno di larang dicap PKI, Ajaran China pun dilarang di cap Komunis, hasilnya kita yang sok ngecap dan ngaku benar dan paling benar dengan Islamnya ?

Sampai ada Orang Cewek lho berkata "Aku Bangga jadi anak PKI" karena Mentri PKI Zaman Bung Karno tidak ada yang Korupsi bahkan Cewek ini sekarang kalau tidak salah kelihatan di TV jadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat [DPR] di Senayan Hebat kan yang Islam masih berkutat pada "Bahaya laten PKI" Sang Anak PKI malah bisa jadi anggota DPR RI yang didukung Rakyat biarpun Islam mengatakan tidak ber Tuhan dan 1965-1966 di Tumpas Jadi inilah masalahnya mari kita belajar Sejarah Bangsa sendiri, ambil Contoh Bali Sisa Sisa majapahit biarpun 50 tahun di Terpa Peng Islaman oleh Pemerintah, lihat masih di Kagumi Dunia Pura Durga Kutri Mahendradata selama 1000 tahun tetap Lestari dan di Upacarai tanpa putus membuat di Desa Pintu Rumah tidak di tutuppun aman dari Pencuri karena Penduduk masih percaya Karma dan Leluhur nya, Teriakan Lagu diiringi

Musik Band "Halleluyah" bisa berkumandang di Malam Natal di Pedesaan Bali tanpa dijaga Polisi sampai suara Corong Masjit pun memekak kan Telinga pun bebas, Kalau Gereja Besar tetap di Jaga Polisi Natalan ini khawatir di Bom yang sudah 2 X melanda Bali, ini di Pedasaan yang bebas Islam Mayoritas nya lho Islam bali ya banyak tapi tidak Mayoritas jadi tidak Menghancurkan Gereja dan Candi seperti di Trowulan Mojokerto yang Orang Bali, Pura Majapahit, Kejawen dan Gereja di hancurkan, Jadi Pedesaan Bali masih bisa dilihat Kerukunannya dimana kitab Sutasoma Majapahit yang ada Pancasilanya masih Lestari,

Jadi sekali lagi Tulisan Blog ini anggap Impian yang bisa jadi Kenyataan kalau Bangsa ini Sadar merasa punya Adat Budaya Pancasila yang bisa mengapdosi Islam bukan Islam menumpas Budaya karena tidak sesuai Selera Islam Quran dan Hadist yang cocoknya untuk Tanah Arab, Seperti Islam ngakunya masih Tumpengan, Kirap Sesaji dan Pusaka menjalankan Adat Negri ini dan mereka mengakui Islam karena Hidup di Negeri Subur Makmur ini bukan di bawah Jembatan di Arab seperti nasib para Babu dan Budak bangsa kita, Kenapa Bangasa kita malah marah mengatakan Musrik dan Haram menlanggar Quran dan Hadist yang cocok di Arab? Jadi biarlah Adat Arab sudah diakui di KTP kan untung ? kok kurang terus dengan menjadikan Negeri ini seolah Arab ? Padahal Arab Padang Pasir tidak ada Salak dan Jeruk dan merekapun tidak Anti Amerika seperti disini kok disini melebihi di Arab sana ?, yang ada di Arab hanya  Kurma di jual di Ampel Kampung Arab Kuna Surabaya Jawa Timur yang Zaman majapahit Pusat Siar Islam Tanah yang dihadiahi Raja majapahit Hyang wisesa 5 hektar yang kini sudah menguasai se Jawa dengan menumpas Majapahit 1478 hingga Orang Majapahit lari ke Pegunungan dan Bali, dan 1965-1966 kembali Islam membunuhi Orang Jawa yang bukan Islam sampai Ratusan ribu dan bahkan ada yang bilang Jutaan, dan Kini Islam sudah Besar dimana 1965 berhasil menumpas Genosida selain Islam di Jawa Timur, kok masih kurang Puas terus Kolonel Agung Orang Bali pun sudah Tumpas 1999, Tunggul Maik tempat Tumpengan Kejawen rata tanah 1999, Pura majapahit Makam Leluhur berupa Candi bahkan Islam belum masuk Leluhur sudah pada Mati tidak sempat masuk Islam kok malah dilarang Upacara dan di Tutup 2001 ?

Jadi Kalau merasa Islam memang baik ya Tegur lah sesama Isalm yang membuat Kekacauan, jangan menyinggung Blog ini, berarti anda Pengecut dan Munafik beraninya sama Korban bukan sama se Iman dan se Agama yang mentang mentang Mayoritas dan Kuat biarpun Bejat tetap dibela ya? Jadi mana bisa maju bangsa  kita ? lihat Jepang belum dijajah Islam Maju Pesat Meroket malah Bintang Film nya mau ke Indonesia membantu Perfilman Indonesia yang Lesu di Haramkan Majelis Ulama Islam Indonesia {MUI] bikin malu saja coba kalau Cewek Arab mau Tari Perut wah disambut bak Dewi, China dituduh Komunis tidak ber Tuhan sudah Super Sonic meninggalkan kita malah menyatukan Budha, Tao dan Konghucu, lha kita kok mundur terus dan percaya akan hancur kalau ada solusi dianggap menegakkan Benang Layangan yang biarpun Basah dan berdiri Tegak menyangga Layangan yang di Lombakan Dunia di Bali makanya kita lihat itu Layangan Luar Negri banyak di Demokan disini menegakkan Benang biarpun basah kena keringat dan hujan Jadi Benang bila diberi Layangan pasti Tegak jadi Layangan adalah Solusi*** GILA-EDAN-GOBLOG-KEMPEL***

Semoga Lestari di Negri ini kita akui memang kita Bangsa tidak punya Budaya lagi dompleng Budaya arab Padang Pasir Selamat Hari Natal Jesus pun dari Betlehem Negara Padang Pasir yang separo milik Islam [Masjid] separo milik Israel [Tembok Derita] Beliau dari NaZaret dan Lahir di Betlehem di Kandang Kambing kini jadi Idiolanya Amerika yang bisa ke Bulan dan Negara Super Power, yang mengidiolakan Islam masih sibuk Perang di Jalur Gaza dan Bangsa kita pada mendaftar ikut Perang melawan Israel tanpa mikir Nasib Negara ini bagaimana kedepannya Selamat Damai buat Jesus dan Selamat Perang buat Islam***

Saturday, December 19, 2009

PERINGATAN KELAHIRAN JESUS

Hari Natal 25-12-2009 Kita memperingati Kelahiran seorang Nabi Agama Terbesar di Dunia yaitu Kristen yang  di Indonesia juga cukup dikenal sejak Zaman Belanda, Dimana Metro TV mengungkap tentang Kemarahan Jesus ketika mengobrak abrik Kaabah karena dipakai perdagangan, menukar uang dan Cukai, dimana dijelaskan bahwa inilah penyebab Jesus di Salib dan baru 300 tahun kemudian Roma mengakui Jesus dan dipakai Agama Resmi Pemerintahan waktu itu,

Gema Jesus akhirnya men Dunia dan Ajarannya "Bila ditempeleng Pipi Kirimu berikan yang Kanan" ini banyak diterima Masyarakat Dunia, Juga riwayat nya yang lahir di Kandang dan Bisa berjalan diatas Air, Menghidupkan Orang mati dan Banyak Kebaikan lainnya membuat Panutan bagi Umatnya, Juga Pernah Bertapa 40 hari 40 malam hingga bisa ditemui Iblis 3 X,

Dan ketika ditangkap Petrus Muridnya pun menyangkal 3 X demi keslamatan Dirinya yang meneruskan Ajaran Jesus. Hingga Jesus pun ketika ditanya Orang bagaimana memperoleh Selamat dijawab "Ikutilah Jejak KU" Ada kemiripan dengan Budha yaitu Bertapa dibawah Pohon Bodi hingga mendapatkan Wahyu dan Perjalanan keduanya yang menjadikan MOKSWA bisa Naik Surga atau Nirwana, Hanya Beda Status saja, jadi Mokswa adalah hak segala Orang baik Orang Hina, Anak Raja dan Siapapun asal menjalankan Kebaikan dan Ber Tapa. Kini banyak Orang mengikuti suatu Ajaran tapi tidak pernah Mengikuti JEJAK Guru yang memberi Pelajaran hanya diambil Enaknya saja,

Inilah contoh bahwa Jesus lahir dikandang Kambing sangat Hina dan menjadi Orang Besar berkat Lelaku / Perbuatan nya Kita ambil Ber Tapa ini yang banyak juga dilakukan Para Raja dan Empu di Negri ini Zaman sebelum ada Islam, Nabinya Islam Saudagar atau Pedagang yang pernah ikut Pamannya ke Negri China dan di Naking China juga ada Makam Nabi Muhammad hingga Sang Nabi pun bersabda "Tuntutlah Ilmu ke Negri China..." Sayangnya Nabi ini Meninggal Dunia dan tidak Mokswa dan ada Makamnya yang terbengkalai di Arab tidak boleh di Puja untung ada Makam nya di China yang di Puja diberi Buah dan Dupa, sedang Jejaknya diikuti Umatnya yaitu Perang Salib menumpas Kristen atau Orang Kafir hingga Majapahit pun di Tumpas karena Kafir dan 1965-1966 pun berhasil menumpas bangsa ini dengan sebutan Komunis tidak ber Tuhan hingga jutaan Orang mati dibunuh dengan Pedang Islam, Jesus Hari ke 3 Bangkit bisa menampakkan Diri kepada murid muridnya dan hari ke 40 Naik ke surga disaksikan murid murid dan pendukungnya,

Ini mirip Putri Miao San yang juga naik ke Alam Nirwana disaksikan Raja dan Rakyatnya di Kerajaan Thang / Tong  Negri China yang menjadi Avalokitesvara dan lebih dikenal Dewi Kwan Im, Inilah kisah Nabi Isa atau Jesus yang berhasil menyebarkan Ajaran nya di Jazirah Timur Tengah, dimana setelah 300 Tahun di Salib untuk menebus Dosa Manusia berhasil membuat dipuja Masyarakat dengan diabadikan Patung Beliau berbentuk Salib didalam Gereja Gereja Megah diseantero Dunia dan sayangnya hanya bertahan 400 tahun, ketika Muncul Agama Baru dengan Nabi nya Muhammad Para Pengikut Jesus didaerah Jazirah Timur Tengah berhasil di Tumpas dan Gereja Gereja Megah tadi berubah Jadi Masjid,

Tapi untung tidak semua Negara diluar Timur Tengah berhasil di Tumpas Agama Baru Islam seperti Itali, Inggris, Belanda  dan Negara Negara Eropa masih Eksis Ajaran Jesus, Hanya Jasirah Padang Pasir Timur Tengah saja termasuk Jerusalaem berhasil dikuasai Islam dan belakangan Israel berhasil merebut kembali Sebagian Wilayah Jesus untuk dikembalikan Mengikuti Ajarannya yang sempat Hilang 500 tahun, 1947 Israel mulai Mengembalikan dan Mengibarkan Bendera Jesus setelah berhasil menguasai Jerusalem, Yang Untung Jesus tetap juga Lestari tanpa Putus di Eropa, Dengan Jebol nya Pertahanan Jesus termasuk India dimana Islam pun berhasil menancapkan Kekuasaan hingga Kuil Siwa Taj Mahal di India berhasil dirubah jadi Makam Harem Shah Jihan yang Islam, Pertahanan Majapahit pun runtuh dikuasai Agama Baru dan Terakhir Islam yang memang benar dan paling benar, hingga Sabdopalon pun berucap bahwa 500 tahun akan mengembalikan Buda lagi Agama Leluhur, ini mirip Israel yang juga dalam tempo 500 tahun Hancurnya Jesus telah bisa Mengembalikan Ajaran Jesus di Timur Tengah biarpun masih belum besar, Karena Islam pun cukup Besar bahkan Indonesia pun kini jadi Negara Islam terbesar di Dunia dimana banyak Masyarakat Islam yang ingin berangkat ke Timur Tengah mencegah Israel mengibarkan Jesus.

Kalau dilihat Jesus maupun Budha memang agak mirip yaitu Ajaran Kesabaran hingga dengan mudahnya Islam menumpas nya, karena Islam dari Film Film Jejak Rasul memang Ahli Perang atau dapat julukan Singa Padang pasir, Jadi Pengalaman yang keras, kuat Tidak Makan dan Minum bisa mengalahkan Orang yang terbiasa hidup Enak penuh kedamaian, Jadi dilihat Ajarannya Jesus bisa Mokswa dan mau bertapa 40 hari 40 malam sampai bisa bertemu Alam Gaib dan berdialog dengan Iblis dan Jesus pun sangat Marah Ketika Kaabah / Rumah Allah dipakai Dagang dan memungut Pajak serta jualan Kambing dan Burung, inilah contoh yang bisa dilihat di Bali dimana Pura pun disucikan, bersih dari segala kekotoran dan hanya tempat Suci untuk Upacara, Orang jualan tentunya di Luar tempat Suci bukan didalam Komplek Pura tempat Pelinggih / Candi yang sudah di pagari, Nabi China Kong Hu Cu lebih baik nasibnya hampir sama dengan Jesus Ketika Beliau meninggal 100 tahun kemudian  baru diakui dan dipakai Pemerintah China Ajarannya, Jesus 300 tahun baru diakui dan dipakai Pemerintah Roma, Kong Hu Cu juga nasibnya menyedihkan hidup Terlunta lunta mengemis dengan Ibunya yang tidak diakui Bapak nya, Jesus pun sendirian berjuang hingga di Salib tapi keduanya kini mempunyai Pengikut Milyard'an dan dianut Negara berdaulat Seperti Kristen Jesus dianut di Negara Inggris, Amerika[Benua], Australi [Benua] dll,

Sedangkan Budha, Tao dan Konghucu berhasil disatukan Negara Besar China yang dulu menyatu dengan Majapahit yang kini China masih Kuat sedang bekas majapahit menjadi Negara Islam Terbesar di Dunia, Untung Wilayah "NAN HAY" Laut Selatan masih ada India, Bangkok, Siam, Thailand, Jawa dan Bali, Jadi Dewi Kwan Im masih bisa bebas di Upacarai di Laut Selatan, dan Jawa Selatan masih percaya Ratu Laut Kidul dan sering Larung Sesaji, Bahkan Hotel Pelabuhan Ratu Jawa barat pun masih menyediakan Kamar buat Sang Ratu dan Kepercayaan ini untungnya masih lestari dan Islam sulit Menumpasnya. Keraton Solo dan Jogja pun masih Percaya ratu Mas Penguasa Laut Selatan, sedang China yang tidak punya Laut Selatan untungnya Putri "LUNG NI" Putri Naga Laut Timur Samudra Pasifik adalah Pengawal Dewi Kwan Im yaitu selalu ditaruh sebelah Kiri Dewi Kwan Im sedang sebelah Kanan nya lagi adalah Ku Fa Zen Saudara Angkat Miao San, Jadi Laut Timur sama saja Kekuasaan Dewi Kwan Im dan untung Islam tidak menguasai Lautan karena Arab bukan Negara Maritim hanya didarat Menang dengan menumpas lawan lawan nya seperti di Jawa 1965-1966 Tapi masih untung Mitos Laut Kidul sangat dipercaya Rakyat, biarpun ikut Islam karena Takut di Tumpas tapi adat Nyuguh Ratu Laut Kidul masih Lestari biarpun tidak sehebat Dahulu Sesaji nya dan Untung Bali masih Tetap Pakelem dan menyuguh di Pura Pura laut Selatan sejak Zaman Majapahit, di Bali pun Nasib Jesus sangat Bagus bisa bebas Main Band melagukan "Halleluyah" tanpa dihancurkan Islam, kalau di Jawa seperti di Jakarta Orang Kristen mau Ngumpul dan nyanyi Halleluyah akan berhadapan dengan Habib Arab dan di Hancurkan agak Kurang Baik nasib Jesus Jawa dan Gereja nya pun banyak dihancurkan dan di Bom, Kalau Upacara di Gereja zaman Belanda masih Untung harus dijaga Polisi bersenjata Bedil agar tidak di Bom Islam, seperti Natal 2000 banyak Gereja di Bom,

Semoga Natal 2009 ini Damai Natal sesuai Pesan Jesus "Ditempeleng Pipi Kiri berikan Pipi Kananmu" di Bom Kiri berikan yang kanan ya dahulu habis semua kini untung lah Polisi mau menjaga kerana banyak Orang pangkat yang ke Gereja jadi dijaga dan mudah mudahan dengan Semangat natal ini kita bersatu dalam Kedamaian SEMOGA tidak ada Bom meledak lagi marilah kita tiru China yang bisa menyatukan Budha, Tao dan Konghucu Ajaran Leluhur sampai Masjit pun bebas di China, Sebetulnya Bung Karno juga Pemersatu dengan NASAKOM nya tapi sudah kalah oleh Islam dan di Cap Komunis tidak ber Tuhan jadi Tinggal China yang jadi Bukti dan contoh jangan meniru Islam yang tidak mau menyatukan Ajaran Jesus dan Muhammad padahal sama sama Muja Allah apalagi ajaran Siwa-Buda dan untung Negara China masih Berdaulat bahkan Sudah dianggap Negara Terbesar jadi kita pakai acuan kalau Indonesia kan hanya Bali yang kecil jadi contoh lain wilayah sudah dikuasai Islam, Semoga Indonesia [sekarang hanya masih Bali] dengan Pancasilanya bisa memberi contoh, selama ini hanya Bali yang bisa memberi contoh diluar Bali memang Sulit NATALAN harus penjagaan extra ketat dan Bali pun sudah di Bom 2 X kini Gereja pun sudah di Jaga seperti di Jawa, jadi tinggal Kenangan Kerukunan masa lalu dimana Bali Gemah Ripah Loh Jinawi poun kena Bom,

Marilah DAMAI NATAL kita Laksanakan sesuai pesan Jesus "Ikuti Jejak KU" tapi kalau di Salib Islam ya jangan mau kita sudah 500 di injak injak Agama Baru dan Terakhir menurut pengakuannya sendiri bukan di akui Orang karena suka menumpas lain Agama dan Memang Benar Paling Benar menurut Bukunya dia juga yang belum tentu diakui Orang tapi suka nge Bom. Selamat NATAL semoga JEJAK JESUS menjiwai kita bersama. DAMAI DAMAI DAMAI, GLORIA INEXSELSIS DEO***

Friday, December 11, 2009

AGEMAN SIWA BUDHA DAN AGAMA ISLAM

Ageman Siwa Budha adalah Isme adalah disebut Majapahitisme, Suatu Kepercayaan Pemujaan leluhur yang dimanifestasikan Dewa titisan bilamana yang bersangkutan Mokswa. Hal ini memang Unik dan tidak ada duanya di Dunia ini, Dimana kepercayaan Mokswa ke Alam Kadewatan dan Alam Budaloka sebab itu disebut Siwa Budha, dimana Siwa adalah simbol Bapak, Purusa, Lingga sedangkan Budha adalah simbol Ibu, Predana, Yoni dimana Siwa-Budha adalah satu kesatuan tak bisa dipisahkan karena Bapak dan Ibu kita bila dinaikkan terlalu banyak sebutan jadi cukup Lingga dan Yoni [stilah Prof DR Subagiasta M Si dari PHDI], dari awal bapak dan Ibu, Embah [Lanang dan Putri], Buyut, Sanggah, Sanggah Wareng, Udeg Udeg, Gantung Siwur, Sawo Gletak, Kropak Sentre, Dadung Kawuk dan Dahyang [istilah Prof DR RM Wisnuwardhana dari UGM] untuk itu Meru Leluhur Tumpang sebelas sedangkan Dahyang adalah Pencipta jadi tidak termasuk Leluhur atau disebut Sang Hyang Tunggal, Jadi untuk mencapai Dahyang ada 11 tingkatan Leluhur yang tidak boleh dilewatkan atau salah susunan, Inilah Rahasia Ilmu Sangkan Paraning Dumadi, Dimana Orang harus tahu betul Urutan Leluhurnya sampai Sebelas tingkatan ini, Sebelas adalah Ibu sedangkan Bapak Sembilan disebut Babakan nutup Nawa Sanga Mandeng Gunung Indrakila, Jadi sangat Omong Kosong Orang Bisa Ngilmu ini sampai Sempurna kalau tidak tahu Urutan dari 11 Leluhurnya atau Lingga Yoni nya yang diwujutkan Meru Tumpang IX dan XI dan karena Leluhur sudah Menjadi Dewa dan Dewi mengenai keterbalikan Meru untuk Leluhur Sama biarpun ada yang mengatakan Ibu Tumpang XI atau Tumpang IX kerena tergantung Adatnya bila Pemuja Purusa tentunya diutamakan Lingga yang tumpang XI atau sebaliknya kan Leluhur satu kesatuan hanya untuk membedakan Purusa dan Predana ada Dua Meru tumpang XI dan IX. Sejak Keruntuhan majapahit 500 tahun yang lalu dan Sulitnya menuliskan karena akan diketahui Lawan, disebutlah "Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Jiu" atau Tulis Tanpo Papan jadi ada Tulisan tapi tidak bisa dibaca atau tidak ada Lontarnya [wejangan: RM Tjokrohadiningrat]. Ilmu ini Tahap Akhirnya adalah Wahyu Leluhur [pengalaman Brahmaraja XI], jadi tidak semudah itu mendapatkan kalau dapat pun sayang nya tidak bisa diwariskan karena kan enak kalau bisa diwariskan si Pewaris tanpa berjuang dan Ngelakoni langsung bisa Ngilmu jadi bila dapat Wahyu ini baik Ibu, Istri teman tidur yang disebut Musuh dalam Selimut seperti Samson kena Delilah Ilmunya habis, dan Orang dekat tidak boleh diberi tahu contoh Prabu Angling Darma tidak bisa memberitahu Istrinya itu bahasa Cecak dan Buaya yang dimiliki Sang Prabu, Untuk mendapat Ilmu SASTRA JENDRA HAYUNINGRAT harus tahu urutan Leluhur XI tadi dan harus bertahap dari bawah dikenalkan keatas dan tidak boleh dilompati atau jalan Tol, ini mirip Pemerintahan bikin KTP ya RT, RW, Lurah dan Camat ya ada Fasilitas tapi khusus sekali dan tidak bisa dibeli dengan uang masak Leluhur disuap ? Sekali lagi Ilmu ini adalah khusus Pemuja Leluhur yang rumit Tata Caranya baik Sesaji dan Sarananya yang harus dijalani serta Pertapaannya contoh Brahmaraja XI sejak kecil harus di Bali sebelumnya 1955 Pamitan di Candi Ibu Bayalangu agar Upacara Sesaji dan Adat nya Sempurna karena hanya di Bali Upacara Adat Majapahit Lestari inipun tidak sembarangan mesti di Puri atau Pura Tempat Leluhur Majapahit yang waktu itu masih banyak Mangku Saktinya 1956 bahkan Kerauhan Ratu Mas di Besakih dan Goa Lawa bisa Terbang Gadis Kecil yang Kerauhan dan dari mulutnya menetes Api, Latihan dengan Wong Samar ke Gunung Agung yang sekarang Halte Wong Samar sudah hilang jadi Pertokoan dan Mall dan ikut Ekadasa Ludra upacara 100 tahun sekali jadi harus ikut Upacara terkecil dan terbesar Kalau Orang sekarang Sombong tidak mau upacara kecil bahkan Puri Kecilpun dihina Padahal itu Puri Anom Tabanan biarpun kecil terlengkap terasli di Dunia karena tidak dibangun Hotel serta tidak berubah bangunannya termasuk Balai Kembarnya, baru ke Jawa lagi menemi Para Pertapa Gunung Semeru, Lawu dan Tempat tempat Keramat Candi Candi Majapahit dan Sebelumnya 1966 dll ke Tempat Asli Leluhur bahkan ke Negeri China [juga Nabi Muhammad menyuruh Nuntut Ilmu di China] tempat Leluhur Ibu Putri China untuk menyempurnakan Ilmu Budha, Tao dan Konghucu yang menyatu di China, Orang sekarang mana bisa ? paling paling ber Wisata doang ke China karena punya Uang alias jalan jalan seperti naik Haji dengan membayar Haji Plus melihat lihat Arab melaksanakan rukun V bukan Ngelmu Sangkan Paraning Dumadi sebab Ajaran Arab Mati menunggu di Alam Kubur sampai kiamat bukan Ilmu Leluhur yang mokswa seperti Buda Sakyamuni China  jadi Islam langsung Tol ke Allah, Coba lihat  itulah Hukum Tuhan / Allah ke V di Kitab Taurat Perjamjian Lama disebutkan Harus menghormati Orang Tua agar mendapat SURGA dan USIA PANJANG [wahyu Allah] malah tidak dilaksanakan karena tidak boleh mengkultuskan Orang dan Muhammad pun tidak boleh di kultuskan rumahnya malah dihancurkan untuk Mall kalau Bali Sawah / Carik tenget untuk Mall, Dan sesuai kutipan Negarakertagama dimana Ibu Paramita bisa memberi Kejayaan pada Narendra Utama selama bulan dan Surya bersinar jadi Ibu punya peranan Penting, Upacara SRADA dalam kitab Negarakertagama adalah Upacara untuk Leluhur IBU [Nabi Muhammad pun menyebut 3 X UMI, UMI, UMI, atau Ibu yang harus dihormati juga Orang Katolik pun memuja Ibu / Bunda Maria yang melahirkan Jesus] Ilmu Sangkan Paraning Dumadi ini Oleh Para Empu sebenarnya sudah ditulis dalam Cerita tapi membutuhkan Pengertian yang sangat Dalam, sebab bila tingkatan Ilmunya tidak memadai tetap tidak akan mengerti [Nyambung] karena belum mengenal XI tingkatan leluhurnya, ambil contoh " Ketika Prabu Niwatakawaca tertawa terbahak bahak maka Arjuna mengarahkan Panah PASUPATI nya kearah sang Parabu yang tidak bisa dikalahkan para Dewa dan ketika Panah mengenai Mulut Niwatakawaca menembus Langit Langit dan Otak nya maka Tewaslah Musuh Para Dewa ini" Kenapa Arjuna yang diutus Para Dewa ? Karena Prabu Niwatakawaca tidak mungkin membuka mulutnya dihadapan Para Dewa karena Sang Prabu mengetahui kalau Para Dewa mengetahui kelemahannya, Arjuna Pemuda Ganteng mirip Wanita ini justru diremehkan Sang Raja Denawa yang mempunyai Ilmu sangkan Paraning Dumadi dan dianggap Arjuna tidak mengetahui Kelemahan dirinya. Dan Arjuna [tulisannya Harjuna] kemudian mendapat hadiah Bidadari Supraba yang Tercantik di antara Bidadari karena bisa membunuh Raja Denawa Yang Ilmu Sangkan Paraning Dumadi nya Sempurna. Juga dalam kitab Wajang Poerwa diceritakan Bhagawan Wisrawa mewejang Ilmu Sangkan Paraning Dumadi kepada Dewi Sukaesih tapi terjadi Kecelakaan Hubungan Lingga Yoni hingga Lahirlah Anak [Rahwana, Sarpakaneka, Kumbakarna dan Wibisana] ini sebenarnya satu Manusia Dulur Papat Lima Pancer hanya dibesarkan seolah Manusia 4 Orang, kalau dikecilkan ya satu Orang dengan Tambahan 4 Roh yang harus bersama yaitu Mokswa Bareng asal usule saking Alam Dewa alam Ibu dibuahi Bopo dan Alam Dunia contoh Wisnu dari Alam Kadewatan bisa Nitis dan Lahir dari Bopo lan Ibu yang mengandung 9 bulan dan Wisnu mencari jodohnya Dewi Sri yang juga lahir ke Dunia melalui Bopo lan Ibu lagi ini didalam Kitab Wajang Poerwa '"Arjuna Sasrabahu"', Makanya disebutlah Siwa-Buda kesatuan, Ilmu ini memang tidak bisa lepas dari Lingga dan Yoni [Bapa dan Ibu] yang juga kesatuan yang tidak bisa dipisahkan seperti Kitab Sutasoma mengatakan Siwa tidak mengakui Buda bukan Siwa, Buda tidak mengakui Siwa bukan Buda, Siwa-Buda adalah satu kesatuan, kalau dikecilkan Manusia punya Banyak Ilmu tapi dalam tubuh yang satu, juga dibesarkan tingkat Negara Berbeda beda tapi satu juga tidak ada mendua [Empu Tan Tu Lar]. atau Buwana Alit dan Buwana Ageng. Untuk Para Pertapa yang mengalami Zaman Majapahit dimana Upacara nya Lengkap seperti Bali sekarang lalu bagi Para Empu Pertapa tadi di Jawa Ilmu ini biasa saja tidak mengherankan dan Banyak Orang yang mokswa contoh Empu DAHA dan Empu DAKA juga Prabu Jayabaya dan Raja Raja serta Para Empu nya, Empu Daha dan Empu Daka yang menjadi Penasihat Prabu Jayabaya dan keturunannya Trah Kadhiri hingga kini masih bisa menjumpai Keturunannya yang benar benar menjalani Ilmu Mokswa bukan Ilmu Arab nunggu di Alam Kubur contoh Hyang Suryo pernah bertemu Empu Daha atau Buta locaya dan diberi Tulisan agar ada buktinya kalau bertemu Beliau Karena Hyang Suryo sebelumnya sudah mendapat Cakra dan Keris Naga yang belum dihunus di Foto sudah keluar Naganya karena Lensa Kaca / Beling tidak bisa direkayasa seperti Mata. Mungkin diluar Negri Timur Tengah ada Jesus Pernah ber Tapa 40 hari 40 Malam digoda Iblis 3 X Habis di Salib dia hari ketiga bangkit dan bisa menampakkan Dirinya pada murid muridnya hari ke 7 dan Naik ke Surga hari ke 40 hingga Orang Islam pun di Jawa bila mati niru Jesus "Nyatu Ngono" {Bali "Mula Ketho"} diupacarai 3 harinya, 7 harinya, 40 harinya, 100 hari Jesus di Surga  sampai 1000 harinya dst, ini adalah Ilmu Mokswa Jesus tidak menikah dan Usia 35 tahun Suka Bertapa dipuncak Gunung bisa ketemu Iblis dan mokswa mirip Buda Gautama yang di China disebut SAKYAMUNI usia sama dengan Jesus 35 tahun Mokswa dan dalam kitab Negarakertagama juga ada sebutan Sakyamuni membuktikan Majapahit dan China sama Ilmunya Siwa Buda dengan Bukti Bali kalau upacara masih memakai Uang China Kuna, serta Dewi Kwan IM Miao San usia 17 tahun Mokswa juga tidak menikah ini yang dipublikasikan sedangkan Para Empu dan Raja di Jawa banyak sekali yang Mokswa tapi kurang di Publikasikan tingkat Dunia sebab catatan Majapahit dibakar dan dimusnahkan Islam diganti kitab Quran dan Hadist agar Orang Jawa Tolol dan buta Ilmunya dan jadi Bangsa Budak dan makan nasi Aking bahkan sangat Goblog tidak punya Jati Diri dompleng Budaya Bangsa Arab yang Ilmunya senang Numpas Kafir yang juga malah Numpas Ilmunya sendiri  Kejawen serta siap Mati untuk Jihad Arab melawan Israel dan Bangsa Sendiri yang dicap Komunis tidak ber Tuhan / Awllaoh nya Arab. oh ya dalam Islam Arab ada Nabi Kidir di Jawa juga sering bisa ditemui karena Mokswa. dan sekarang ke Agama Islam ini Ilmunya anti Mokswa dimana Manusia Langsung Tol pada Allah tanpa melalui Leluhur, dan Orang mati menunggu di Alam kubur sampai Kiamat dan baru di Bangkitkan, setelah masuknya Agama Islam Sebelum Majapahit dan Zaman Majapahit 500 tahun yang lalu berhasil Menumpas Majapahit dan membakar / memusnahkan semua Buku Pelajaran Buda dan Ilmu apapun tentang majapahit, Hingga Orang majapahit lari ke Pegunungan dan Bali, Sisa Sisa Majaphit masih ada di Bromo dimana Wilayah itu Gemah Ripah Loh Jinawi Aman Tentrem Kertaraharja, tidak ada Pencuri dan Orangnya jujur jujur mudah ditipu Orang Islam yang tidak percaya Karma termasuk Bali yang jujur mudah ditipu Mobil Sewaannya dibawa lari ke Jawa dan Komang Edi malah nebus Mobilnya 40 Juta, sayang karena Pelarian Majapahit ke Bromo dan Adatnya kurang Lengkap, Dahulu pernah punya Lontar Pelantikan Para Mangku tapi sayangnya Hilang hingga sekarang cukup dipimpin Dukun, Yang Lengkap justru Bali karena belum pernah dijajah Islam yang Ajarannya bertentangan dengan Majapahit dimana Pemujaan Leluhur diharamkan, Patung Patung Dewa pun diharamkan banyak yang dihancurkan disebut Berhala Kafir, Inilah perbedaan Siwa Buda dengan Agama Islam, Memang awalnya Orang tidak mengerti dan menganggap Islam Agama Simpel memuja Allah satu, sedang majapahit memuja banyak Leluhur atau Dewa Dewi dan banyak Upacara nya seperti Odalan, Caru, Ngenteg Linggih dll yang membuang biaya besar, Tapi sekaranglah baru bisa dilihat Hasilnya dimana Bangsa kita Susah dan terpuruk padahal Tanah kita subur makmur kayu ditancap jadi tanaman, ini akibat meninggalkan Adat Budaya sendiri, Tanah Subur Makmur hasilnya dipersembahkan pada Dewa Dewi Pelindung sesuai Bidangnya, Hasil Buah buahan disajikan berupa Gebokan, Sesaji Sesaji yang sesuai Adat dan sudah ditulis di Lontar Lontar oleh Para Empu Ahlinya sebelum ada Islam masuk,  dan yang masuk Islam pelit tidak mau Nyuguh Leluhur malah naik Haji melupakan Tanah nya yang menghidupi, dan untung kini hanya Bali yang melestarikan ini biarpun Oleh Cokorda  Kertayasa {Cok Ibah} bisa diperkecil seperti Tumpeng nya 9 bisa diperkecil tapi jumlahnya tetap 9 Pidatonya di Pesamuan Agung Siswa Siswi Hidu se Bali yang diadakan Forum Intelektual Muda Hindu Dharma [ Independent Youth Hindu Intelectual Forum] 14 Otober 2007 yang juga dihadiri Raja Abhiseka Majapahit Sri Wilatikta Brahmaraja XI. yang juga menjelaskan tentang Majapahit, Di Bali satu satunya di Dunia yang bisa Me Mokswakan Orang yaitu Upacara Ngaben atau Palebon hingga Memukur dan Melinggihkan Roh di Pelinggih Mrajan, Jadi karena Zamannya Maju dan Orang sudah tidak bisa me Mokswa kan Dirinya lalu Orang lain / Keluarganya memokswakan dengan Upacara tadi, dan ini memang satu satunya Upacara di dunia yang bila ada Upacara Ngaben ini banyak Touris datang ingin tahu, bahkan banyak Orang manca yang tertarik dan mengikuti Adat Bali yang unik ini seperti Upacara Perkawinan yang banyak diminati Touris asing, mereka Upacara Kawin dengan Adat bali bahkan Amerika pun mau upacara caru Adat Bali Majapahit.  Kembali ke Islam justru anehnya malah memusuhi Adat Negri ini bahkan kalau bisa menumpas total Acara Acara Adat dan membuat Bangsa ini melupakan Adat Budaya nya termasuk Cinta Tanah Air,


 Seperti Bung Karno yang mengajarkan Nasionalisme dan berusaha menyatukan Negara Asia Afrika dan Amerika dengan NASAKOM [Nasional,Agama dan Komunis] malah ditumpas Total bersama pengikutnya 1965-1966 bahkan Ajarannya pun dilarang [Sukarnoisme] yang banyak Nasionalisme nya atau cinta tanah air sendiri bukan arab, Islam juga menumpas Ilmu Jawa sampai detik ini biarpun SBY sebelum terpilih lagi sempat Pidato Undang Undang Minoritas dimana semua sama dan Minoritas harus di Lindungi tapi di Pemerintahan bawah yang takut  Islam tentu tidak mau melaksanakan, Penumpasan malah menjadi jadi Saptodarmo dihancurkan, dan banyak Lebel Sesat terhadap minoritas mangkin mengganas, Bahkan Pidato Perlindungan Minoritas itu seperti tidak pernah ada malah mumpung lemah numpasnya gampang daripada kalau kuat nanti seperti numpas pengikut Soekarno pun kan belum siap tidak tahu apa apa culik dan bunuh. Demikian keanehan Agama Islam yang tidak bisa rukun dan mengadopsi Adat Majapahit karena memang bertolak belakang Ajarannya dan ini membuktikan Baik dan Buruk, Siang Malam, Laki dan Wanita, Kiri dan Kanan. Tapi rasanya Orang akan mengerti dan bisa membedakan Baik dan Buruk seperti ngaku Agama paling benar tapi suka menghancurkan Warung pada bulan puasa, minta dihormati, Mengkafirkan Orang, Mau menang sendiri lama lama rakyat akan muak melihatnya, saat ini dimana Kemarahan Alam sudah tak terbendung, Adat Alam disini sudah tidak dipakai lagi, Tanah yang subur makmur pun Murka, TV tadi pagi Berita Susah Air ini sebetulnya patut disyukuri karena Cintanya sama Negara Arab maka Air susah seperti di Arab, Lumpur Lapindo pun patut disyukuri karena Kelak akan jadi Padang Pasir seperti di Arab, sawah Sawah kering juga patut disyukuri karena masih untung ada rumputnya kan karena cintanya sama Arab maka akan jadi Arab tanah ini, Sekolah Sekolah rubuh kena angin karena tidak mengajarkan cinta tanah air tapi cinta Arab, sebab 500 tahun berdoa pada Allah nya Arab sampai busanapun pakai Arab busana sendiri diharamkan katanya menunjukkan aurat untuk menumpas Adat dan Busana sendiri dibuat Undang Undang Porno biar Relief Candi Wanita tanpa baju bisa dihancurkan lagi padahal sudah hancur malah di Aceh wanita pakai Jin ketat dilarang karena menunjukkan lekuk tubuh, dan meninggalkan Adat Budaya Tanah yang gemah Ripah Loh Jinawi ini,Untung Sabdopalon berkata 500 tahun akan mengembalikan Buda lagi jadi masih ada harapan, biarpun Manusianya sudah sulit disadarkan karena Cintanya sama Arab, Inilah sekedar Ngawedar Ilmu Sendiri dengan Ilmu Arab yang disebut Islam dan menang menangan menumpas Adat Budaya kita yang Adiluhung dan untung masih punya Bali biarpun Orang Bali melaksanakan Adat "Mula Ketho" atau memang begitu sejak Dahulu dan akan tetap begitu sampai kapanpun, marilah kita merenungkan Adat Majapahit tidak pernah membenarkan Diri Sabar dan Jujur serta Menerima apa adanya tapi malah disalahkan terus Oleh Islam seperti Pura Majapahit Trowulan yang terkenal bisa menyatukan Umat SARA, malah di tutup, Islam selalu membenarkan Diri dan menyalahkan Orang lain, dan Tentu ada Akhirnya bukan ? Semua mesti akan berakhir [The End] ini sudah masanya 500 tahun Wolak Walik'e Zaman, kita harus bangun dari Tidur berkepanjangan dan Alam akan mendukung kita yang Cinta dan melaksanakan Adat Tanah Air inilah kutiban Lagu Indonesia Raya 3 stansa : Indonesia Tanah yang Suci, Tanah Kita Yang Sakti, Disanalah Aku Berdiri Menjaga Ibu Sejati, Indonesia Tanah Berseri, Tanah Yang Aku Sayangi, Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi, Slamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya, Majulah Negrinya, Majulah Pandunya, Untuk Indonesia raya.*** Ini tidak dinyanyikan karena ada istilah Tanah Yang Suci jadi menyaingi Arab yang dipercaya Tanah Suci jadi coba dari dulu dinyanyikan tentunya sedikit menolong Orang Sadar akan tanah yang subur makmur ini memang SUCI sampai Orang Jawa dianggap Binatang tidak boleh menerima Wahyu selain Nabi Muhammad yang Orang Arab, itu Sadek terima Wahtu ditangkap dan dihukum 4 tahun Pertapaannya di Gunung Salak Jawa Barat dihancurkan Habib dan Pasukannya, Lia Eden juga diatangkap melecehkan Islam padahal Kristen yang percaya Jibril / Jibrail tidak marah ada Orang Terima Wahyu dari Jibril malah itu Orang makai nama Jibril dibiarkan kan lebih melecehkan? Orang nya yang makai nama Jibril ditangkap Densus 88 terlibat Teroris jadi mau dikemanakan Bangsa ini oleh Islam ? kalau Ageman Siwa Buda jelas mngarahkan melaksanakan Adat Budaya sendiri yang bisa membuat Persatuan, Kerukunan SARA tapi malah dilarang ya Aneh tapi Nyata***

Thursday, December 10, 2009

HUKUM DI INDONESIA PENUH REKAYASA




Tokoh Gaek Hukum BISMAR SIREGAR berkata tentang Hukum di Indonesia " INNA LILLAHI WA INNA ALLAIHI ROJI ' UN " [TV One 6/12] dianggap Mati bahkan dilanjutkan Tokoh Hukum Tua ini "Demi Keadilan Sosial Hukum bisa dikesampingkan" sedang menurut Cok Sawitri "FASION SHOW   RELIGIUS" [Bali TV 7/12] dan hari ini  siaran TV 11/12 banyak didominasi Demo menuntut Penegakkan HAK ASASI MANUSIA {HAM}disisi lain Ibu Ngutil sekaleng Susu dijambak rambutnya dan ditahan, Mungut Kakao 3 biji seharga $ 0,3  atau 3 cent di Sidangkan di Pengadilan dihukum 1 bulan, Nyuri 1 Semangka juga di Gebuk'ki gigi sampai rontok dan berhadapan dengan Hakim Pengadilan Kediri,

Juga Kasus Marsinah, Munir dan Orang Hilang di Demokan ke SBY agar diusut Tuntas, SBY yang terpilih ke 2 X nya dan sedang Muter-Muter kasus Century, KPK, dan Angket Tetap Tenang dan Tegar dengan Pidatonya " Demi Allah...." disisi lain TV One 5/12 jam 3.45 menampilkan  DOKTOR SOEKARMAN asal Nganjuk Jawa Timur yang di Kirim Bung Karno sekolah di Rusia yang tidak bisa pulang ke Indonesia karena Pasport nya dicabut, dan untung bisa jadi Warga Negara Rusia yang oleh Islam di Indonesia dikatakan Negara komunis Tidak ber Tuhan dan sampai sekarang Islam masih mengatakan "Bahaya Laten Komunis" padahal kini sudah tahun 2009 kita sudah Hubungan dengan China dan Rusia Dunia Internasional sudah berubah Tapi daya pikir Islam masih seperti 1965-1966 ketika Rekayasa Penumpasan Pengikut Presiden Soekarno dengan cap Komunis Tidak ber Tuhan didengungkan agar Islam bisa menumpas Orang yang bukan Islam, Sampai Bung Karno pun akhirnya dituduh Komunis dan terlibat G 30 S PKI setelah Pengikutnya habis di Tumpas 1965-1966 lalu Beliau dijatuhkan 1967 dan di Tahan tanpa Pengadilan dan Tewas dalam status Tahanan RI yang didirikannya. Hingga Negri ini sejak 1965 Rekayasa G 30 S PKI hingga 2009 Rekayasa Hukum masih berjalan,


Jadi tidak heran karena Rekayasa adalah hal yang lumrah, Karena berdirinya Negara Orde Baru penuh Rekayasa apalagi hal kecil malah bukan Rekayasa tapi Penipuan Terang Terangan, Ambil contoh Agama yang diakui hanya 5  ISLAM, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu ini juga Penipuan Terang terangan, sebab hanya Islam sebenarnya yang di Akui karena sudah tidak punya saingan lagi dimana selain Islam sudah di Tumpas habis, Adat yang masih adapun dinaungi HIMPUNAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA  {HPK} jadi semua harus percaya TUHAN atau Allah padahal Orang Islam bilang "Tiada TUHAN selain Allah" [disiarkan di TV tiap hari] akhirnya misi Pemerintah Kepercayaan di KEMBALIKAN ke AGAMA, jadi Lucu Adat Kepercayaan yang Ribuan tahun sudah ada harus masuk Agama yang baru datangnya atau jelasnya masuk Islam, karena ketakutan ya masuk Islam lalu di TUMPAS lagi melecehkan Islam karena Adat Kepercayaan masih menggunakan adat lama peninggalan Nenek Moyang Nusantara yang berusaha digabungkan dengan Agama baru Islam tapi Islam tidak mau menrima malah dituduh melecehkan Islam karena tidak sesuai Quran dan Hadist akhirnya di tuduh SESAT, maka Habislah adat Budaya kita, Hanya untung Pulau Bali yang lestari karena Penduduknya di Pedesaan tidak di Tumpas Islam, Turun temurun melaksanakan Adat dan contoh nya Pura Durga Kutri Mahendradata yang sejak 1000 tahun bisa lestari mengalami Zaman Majapahit yang berhasil Manyatukan Nusantara ini sangat Mengaggumkan, dan Bukti Majapahit Menghormati Leluhur / Nenek Moyang nya yang budaya nya dilarang dan harus masuk Islam. Jadi ambil contoh Jawa yang 1965-1966 di Tumpas dan Islam menguasai sampai pelosok dusun "JAJAH DESO MELANGKORI" apa hasilnya ?

Kepercayaan Leluhur diganti Kepercayaan Arab yang Islam Moral tambah Bejat karena Islam tidak percaya Karma, Pencurian, Perampokan, Perkosaan jadi Berita sehari hari, Bandingkan dengan Bali di Pedesaan Aman Tentrem Kerta Raharja, biarpun sekarang agak mengikuti Zaman Kejahatan mulai ada itu normal karena 1965-2009 ada Departemen Agama yang didominasi Islam untungnya Rekayasa tidak bisa menembus Adat yang percaya Karma, Juga masuknya Pendatang yang memang ingin membuat Keruh karena di Jawa hidup susah Kerjaan tidak ada sampai makan nasi Aking, yang punya uang malah kerja jadi TKI biapun pulang mati, yang jujur berusaha ke Bali yang Toleransi, Yang suka Nyuri pun ke Bali karena  Bali masih Jujur mudah ditipu seperti Nyewakan Motor / Mobil banyak dibawa lari, seperti Edi Komang harus menebus Mobil sewaannya ke Jawa. Jadi Moral Ahklak Orang berubah Drastis sejak Penumpasan Komunis 1965-1966, Banyak Orang Kejawen yang jujur di Bunuh, hingga detik ini Saptodarmo yang mengajarkan Sabar- Jujur dan Narimo di Tumpas, Lalu ada Wanita berteriak "Saya Bangga jadi Anak PKI" ini bukti kebobrokan Islam yang numpas PKI sampai akar akarnya dan menuduh Komunis Tidak ber Tuhan sampai sekarang pun teriak "Bahaya Laten PKI" itu China yang di Tuduh Komunis tidak ber Tuhan dulu putus hubungan Sekolah dan tulisan China dilarang, Adat Barongsai yang sudah 1000 tahun menyatu juga dilarang, kok 1000 tahun ? lha itu Pura Durga Kutri Mahendradata dijaga 2 Barongsai dari Batu yang sampai kini utuh kalau di Jawa dihancurkan Islam karena Berhala tidak boleh ada Patung, Gambar diharamkan seperti Gambar Nabi Muhammad juga dilarang, tapi Orang naik Haji mau di Gambar / Foto untuk Pasport nya agak lucu juga anti gambar mau digambar. Sekarang China yang di Cap tidak bertuhan malah sudah Hubungan kembali dan bisa dilihat Adat Budaya nya yang mirif Majapahit yaitu Menyatukan " Buda, Tao dan Konghucu" Film nya mengungkap Leluhur dan Para Dewa yang mirip dengan Bali dan masyarakat Bali pun senang dengan Film Budha karena cepat menangkap karena persamaan Adat seperti Dewi Kwan Im di Bali Ratu Mas sebutannya dan kita berleluhur yang sama yaitu Trah 'Mongoloid" yang fosilnya banyak ditemukan di Indochina / Asia. Jadi inlah contoh bahwa kita Bangsa yang rukun dan cinta persatuan, lha Arab ?


Bangsa gemar Perang menumpas Saudara sendiri, lihat Dengan Israel yang sama sama Trah Ibrahim malah Perang terus, disini yang masuk Islam juga gemar menumpas selain Islam 1965-1966 dimana jutaan Orang bukan Islam dan di Cap Tidak Ber Tuhan dibunuh mayatnya memenuhi Sungai Brantas dari Blitar sampai Surabaya, dan rekayasanya ketahuan sekarang ini, hanya Orang tidak berani menulis, sebetul nya banyak yang tahu tapi ketakutan, Ini pun tidak akan dibongkar kalau tidak adanya Penutupan Pura Majapahit Trowulan Rumah / Pura / Puro / Griyo / Dalem Hyang Bhatara Agung Suryo Wilatikto, Benar Beliau diam dan Jujur Sabar dan Narimo ing Pandum tidak mau ngutik Orang, Tapi karena Orang Bali Pak Agung Poerbojagad yang Kolonel AU dihancurkan didiamkan, Pelinggih Tunggul Manik juga dihancurkan 9-9-1999 ini sebenarnya sudah Menasional dan banyak Pejabat yang geram, sebab yang memugar "'Soedjono Humadhani" almarhum Tokoh Tersakti Kejawen waktu itu, tapi demi SARA didiamkan juga, Makin berani Islam menumpas Gereja Gereja di Mojokerto di Bom juga merata di Indonesia. Merasa Diatas angin lalu merambah ke Majapahit yang masuk sirklus 500 tahun kebangkitannya, jadi inilah penyebabnya Majapahit itu adalah Pencipta Pancasila salah satu inti Pancasila "ANTA SAKANING UTAMA RASA MAKADI RAHASIA JAGAD" Orang yang belajar Ilmunya Tantular Maharesi akan mengetahui Rahasia Jagad,

Demikian pun Raja Abhiseka Majapahit Sri Wilatikta Brahmaraja XI yang sangat Erat hubungannya denga Tokoh Agama Islam tidak pernah meng Otak Atik SARA, Tapi berhubung Islam menginjak injak Harga Diri Majapahit dan berani menghina Leluhur Majapahit Pemilik Nusantara ya apa boleh buat, Banyak yang ingin membela tapi ketakutan sebab Penutupan dan Penghinaan mengatas namakan ISLAM, maka kami bukalah Sejarah SARA, sebab TV dan Media Koran pun bebas memberitakan Pulang dari Arab Wanita TKI badannya hancur dan Gila, bahkan banyak yang mati, Negara Bingung Moral rusak, Hukum di Rekayasa sampai SBY muter-muter dll dsb dst. Kita buka Solusi tapi Blog Majapahit ini kan Budaya jadi Solusi Budaya nya dulu yang di Tonjolkan Jadi kita Ungkap Sejarah dulu kenapa terpuruk nya Bangsa ini sampai ada yang Teriak "Aku Bangga jadi Anak PKI" jadi cita cita Bung Karno yang sejak muda masuk Penjara dan Berjuang memerdekakan Bangsa lalu di Tumpas beserta Pengikutnya dengan Cap Komunis tidak ber Tuhan jelas ini Pemipuan terang terangan bukan rekayasa lagi, Bukan ingin mengkultuskan karena ajaran Islam dilarang mengultuskan, Tapi mengungkap Kebenaran, kenapa Ajaran SUKARNOISME dilarang ? kenapa Bangsa ini ditakut takuti Komunis ? ini Era Gobalisasi kita Punya Pancasila, China Punya Komunis Sosialis Ageman Majapahit Leluhur Siwa- Buda Leluhur Putri dari China

Bahkan Bung Karno Menciptakan NASAKOM penggabungan kenapa tidak dipakai ? malah pakai Ilmu Arab Quran dan Hadist yang ajarannya menumpas Bangsa ini? Malu donk dengan China saudara kita yang disini dulu du TUMPAS di cap tidak ber Tuhan alias Komunis sekarang Pengunjung China Banyak ke Bali, Jembatan Madura pun dibiayai China tidak terlalu di besarkan karena Islam anti komunis bahkan Sekrup Jembatan banyak hilang dicuri hingga Pejabat PU berkata "Kondisi China dan Indonesia berbeda kalau di China Jembatan aman aman saja, lha disini Sekrup Jembatan bisa hilang inilah beda kondisi China dan Indonesia" jadi China di cap Komunis  Tidak ber Tuhan tapi jujur dan tidak mau maling Skrup disini mengaku ber Tuhan tapi banyak Maling dan Koruptor ini sangat memalukan, Marilah kita belajar Sejarah itu TV Reporternya ke Philipina Sealatan, Thailan Selatan nyoting kalau Daerah Islamnya kuat tidak ada ketentraman Bom selalu meledak, Apakah kita ingin Indonesia ini tidak aman ? Marilah kita kembali ke Budaya Leluhur yang terbukti Lestari di Bali biarpun Mula Keto kan belum terlambat di ungkap lagi Sejarah nya agar mengarah ke Gemah Ripah Loh Jinawai Tata Tentrem Kertaraharja dengan Percaya Karma, menghormati Leluhur dan Para Dewa Pemelihara Nusantara yang 500 tahun tidak dihormati dianggap Setan oleh islam yang ajarannya bertentangan dengan Budaya kita yang sudah ribuan tahun dan sekarang dijajah Dajjal Islam Zaman Perang Salib yang bisanya Numpas Keristus dan Adat Majapahit Pemersatu mari dipelajari belum terlambat dan tidak ada istilah Terlambat  Kita Hormati Bhatara Wisnu agar Alam dilindungi dari Kiamat 2012,

Kita Hormati Leluhur Ibu Ratu Mas agar di beri Kejayaan selama Bulan dan Surya masih bersinar sesuai kitab lokal Negarakertagama, kita pakai Kitab dan Lontar kita sendiri yang terbukti bisa menyatukan sedang Quran dan Hadist selalu dipakai mengkafirkan dan Menumpas Budaya kita menghancurkan Kepercayaan kita bahkan mengacaukan Pemerintahan kita untuk ngurusi Pembubaran Achmadiah, Jangan Teriak Teriak pakai Batik, Sepatu, Wapres dulu pun buka sepatu buatan dalam Negri tapi malah Budaya dalam Negri dikalahkan Budaya Arab Perang Salib {Kita adalah Team Pemerhati Kebobrokan Bangsa dari The Majapahit Center, The Sukarno Center dan Forum Kebangkitan Siwa-Buda Universitas Mahendradata} Bali 11-12-2009 Sekali lagi Tulisan ini tidak pernah ada kalau tidak ada Orang mengatas namakan ISLAM dan menyerbu ngebom dan Nutup Tempat Leluhur Majapahit di Trowulan yang memberi contoh Kerukunan tanpa SARA. lha Islam yang anti SARA malah sak enak nya nginjak nginjak Budaya dan Adat mentang mentang Majapahit sangat ngalah menghormati SARA dengan berdiam terus, Tapi malah di injak lagi ya kita buka lah Kasunyatan perbandingan Islam dengan Majapahit juga China yang dituduh Tidak Ber Tuhan yang adatnya sama dengan Majapahit dimana dalam Negarakertagama disebutkan "Bersimpuh dibawah kaki SAKYAMUNI" berarti kita sama dengan China tidak ber Tuhan tapi melaksanakan perintah Tuhan Hukum ke V nya menghormati Leluhur karena dulu kita Bodoh dituduh tidak ber Tuhan takut padahal kita memuja Leluhur asal usul kita yang juga hukum Tuhan sendiri memerintahkan menghormati Orang Tua dan Leluhur. Semoga Tulisan ini menyadarkan Bangsa ini yang lagi terpuruk, Islam jaman Majapahit sudah ada juga dibuktikan Makam Makam Kuna nya, inilah Bukti Majapahit Toleran menerima Apapun Isme dari luar,

Ternyata kalau kuat dimana mana Islam pasti menguasai dan memaksakan Sariat Islam nya dengan menumpas selain Islam, Coba Islam diadopsi Pancasila kan rukun, tapi dasar Orang mau menang sendiri tidak mau rukun bahkan menumpas Saptodarmo dan Isme apapaun di Negri ini sampai Membubarkan Achmadiah berani Memerintah Peisiden Negara Pancasila seolah Budak nya si Habib tapi ya tidak salah juga Karena Presidennya mengaku beragama Islam jadi harus melaksanakan Sunah [TV One] tapi ya si Habib jangan begitulah ini kan di Indonesia bukan Arab, padahal di Arab tidak sekejam ini lebih Moderat Orang amerika saja ditrima sebagai sahabat ya memang perlu Penyelidikan mendalam Aliran Islam Perang Salib ini kok berkuasa benar di Negri ini ? sampai SBY diperintah membubarkan Achmadiah bisa kilat rapat bikin SKB biarpun si Habib pintar tidak mau hubungan dengan Mentri nya SBY karena SBY punya hak membubarkan apapun di Negri ini dan menolak SKB, tapi kalau hal lain seperti Century sampai Demo Rakyat, Mahasiswa, Tokoh LSM kok muter muter, mangkanya kemarin Demo ajaklah Habib biar SBY takut tapi ya rugi juga pendemo malah menyerahkan pada Habib nanti malah pendemonya di Tumpas seperti Kerukunan Umat beragama di Monas yang dipukuli dan dikejar kejar seperti anjing, ya serba salah lah silahkan dipikirkan sendiri lah semoga Bangsa yang pernah mengalami Kebesaran Zaman Majapahit ini bangkit dari Kebodohan, Kepengecutan, Kerendah dirian sebagai Budak, ya semoga Bangkitlah *** "Bangkitlah Jiwanya Bangkitlah Badannya Untuk Indonesia Raya" ***SEMOGA